Share

Cuma 14% Prangko yang Berhasil Dijual PT Pos

Dani Jumadil Akhir , Okezone · Selasa 25 Februari 2014 14:29 WIB
https: img.okezone.com content 2014 02 25 320 946247 N9u1CbWq3s.jpg Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A A A

JAKARTA - PT Pos Indonesia (Persero) dalam 10 tahun terakhir ini kesulitan untuk melakukan bisnis prangko di Tanah Air. Hal ini dikarenakan perkembangan zaman dan teknologi yang membuat kegiatan surat menyurat dengan prangko menyusut.

"Karena dari 100 persen prangko yang dicetak, hanya 14 persen prangko terjual atau terserap," ucap Direktur Ritel dan Properti PT Pos Indonesia Setyo Riyanto di Kantor Filateli, Jakarta, Selasa (25/2/2014).

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Setyo menambahkan, 86 persen sisanya yang dicetak masih tersimpan rapi berada di gudang Pos Indonesia. Oleh karena itu, biaya percetakan ini tidak tertutup oleh laba penjualan perangko.

"Tidak cukup ada laba dari bisnis prangko ini. Yang kami cetak di kantor kami pun ini tidak ada keuntungan. Karena kita ketahui saat ini sudah canggih teknologinya," paparnya.

Walaupun bisnis prangko tidak bergairah, Pos Indonesia akan terus melakukan pencetakan dan pendistribusian, hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan pada para pengoleksi prangko yang ada di seluruh dunia.

"Kami terus lakukan untuk bangsa. Misalnya hubungan diplomat kita dengan Israel dan Taiwan tidak ada, tapi kita cetak untuk memperkenalkan," pungkasnya.

(mrt)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini