Share

Orang Miskin di Jateng Tambah 12.000 Jiwa

Timotius Aprianto , Okezone · Kamis 02 Januari 2014 14:30 WIB
https: img.okezone.com content 2014 01 02 320 920658 lpBTHUFCVy.jpg Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A A A

SEMARANG - Jumlah masyarakat miskin pedesaan di wilayah Jawa Tengah pada triwulan ketiga tahun 2013 lalu bertambah 12.000 orang dibandingkan triwulan kedua 2013.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng menyebutkan, jumlah penduduk miskin dipedesaan pada triwulan ketiga 2013 mencapai 2,843 juta orang, lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang sebesar 2,821 juta orang.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Jateng, Erisman mengatakan, jumlah masyarakat miskin dii Jateng lebih banyak dipedesaan dibandingkan perkotaan. Saat ini jumlah masyarakat miskin diperkotaan sebesar 1,870 juta orang. Secara keseluruhan jumlah penduduk miskin di Jateng mencapai 14 persen lebih, lebih tinggi dari angka nasional yang tercatat 11 persen.

"Dilihat dari jumlahnya, kota dengan penduduk miskin terbanyak ada di kabupaten Brebes. Tapi kalo dilihat secara persentase jumlah penduduk miskin paling tinggi di kabupaten Wonosobo," ujarnya kepada Okezone, Kamis (02/01/2014).

Erisman mengatakan, bertambahnya jumlah penduduk miskin dipedesaan dikarenakan angka inflasi di Jateng yang cukup tinggi, akibat kenaikan harga kebutuhan bahan pokok.

"Bukan hanya kenaikan harga bahan makanan, tetapi juga nonpangan menjadi penyebab kemiskinan di pedesaan. Ini juga menyebabkan kesenjangan kemiskinan juga tinggi di pedesaan," ujarnya

Erisman berharap, Pemerintah Jateng lebih fokus dalam pemberdayaan pertanian untuk menekan angka kemiskinan. Apalagi selama ini tenaga kerja disektor pertanian masih cukup tinggi di Jateng.

"Kalau secara jumlah tenaga kerja di pedesaan lebih tinggi, tapi kalo secara produksi, masih didominasi oleh industri. Sehingga pemerintah harus lebih banyak perhatian di desa," ungkapnya.

(wdi)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini