Share

Bappenas: Kenaikan Jumlah Orang Miskin Sesuai Perkirakan Awal

Petrus Paulus Lelyemin , Okezone · Kamis 02 Januari 2014 17:19 WIB
https: img.okezone.com content 2014 01 02 20 920790 rE18A88dsu.jpg Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A A A

JAKARTA - Pemerintah menyatakan, kenaikan angka kemiskinan per September 2013 yang mencapai angka 28,55 juta orang, telah diperkirakan sebelumnya. Laju gerak inflasi dan pelemahan terhadap nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) disebut sebagai penyebab utamanya.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Armida Alisjahbana menuturkan, hal itu sesuai target program pemberantasan kemiskinan yang direncanakan dalam APBN-P 2013, angka kemiskinan per September 2013 seharusnya berada pada range 9,5-10,5 persen.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Tanpa program kompensasi perkiraannya kan ada di kisaran 11,85-12,10 persen. Dengan program kompensasi yang kita lakukan targetnya harus ada di level 9,5-10,5 persen sesuai dengan perubahan tingkat inflasi karena kenaikan BBM (Bahan Bakar Minyak)," tutur Armida dalam Konferensi Pers di kantornya, Jakarta, Kamis (2/1/2014).

Armida menuturkan perkiraan inflasi yang naik dari 4,9 persen dalam APBN 2013 ke level 7,2 persen dalam APBN-P 2013 mengharuskan pemerintah untuk menerapkan beberapa program kompensasi untuk menahan laju pertumbuhan kemiskinan.

"Untuk mengendalikan laju kenaikan angka kemiskinan kita, kalau teman-teman ingat, menerapkan program kompensasi seperti P4S, BLSM dan infrastruktur pedesaan," ujarnya.

Namun, lanjut Armida, penerapan beberapa program tersebut belum maksimal untuk menahan laju pertumbuhan angka kemiskinan. Hal ini, menurut dia disebabkan oleh kurangnya tekanan yang dihasilkan dari penerapan program-program tersebut.

"BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat) misalnya, kurang mampu membantu membiayai kebutuhan hidup masyarakat kurang mampu. Belum lagi waktu persiapan penerapan P4S yang cukup singkat," jelasnya.

Dia menekankan, pihaknya lebih awal telah memperkirakan bahwa kenaikan angka kemiskinan akan meningkat melebihi target. Menurut dia, dua hal yang menyebabkan kenaikan angka kemiskinan yaitu inflasi yang terjadi khususnya terhadap bahan kebutuhan pokok dan pelemahan nilai tukar rupiah yang mencapai kisaran Rp12.300an per dolar AS.

Seperti diketahui, realisasi angka kemiskinan per September 2013 sesuai rilis Badan Pusat Statistik mencapai 11,47 persen atau bertambah sebanyak 0,48 juta orang dari angka realisasi Maret 2013 yang mencapai 28,07 juta orang.(rez)

(wdi)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini