Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta mengatakan, uji coba bus listrik tersebut untuk mengetahui sejauh mana kelayakan bus listrik tersebut menjelajahi jalanan. Dari pengujian ini, akan diambil suatu keputusan, apakah bus listrik tersebut akan diproduksi secara massal atau tidak. Pasalnya saat ini baru level 7 dari total 9 level serangkaian uji yang harus dilalui.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Level ini mencoba bus listrik di kondisi sebenarnya. Jika lolos uji coba dijalanan berarti level 8. Lalu level 9, berarti masuk tahap produksi massal," ujar Menristek Gusti Muhammad Hatta , kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Kamis (5/12/2013).
Menurut Hatta, untuk lolos level 7, bus listrik diharapkan tidak mengalami masalah serius ketika diuji coba. Jika ada gangguan minor tapi tidak fatal, dianggap wajar. Dia menegaskan, proyek bus listrik menjadi prioritas. Sebab, pembuatan bus listrik tersebut sudah sesuai dengan instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang meminta mengembangkan angkutan massal berbasis listrik.
"Tujuan utamanya untuk mengurangi subsidi bahan bakar minyak yang mencapai Rp270 triliun dan mengurangi pencemaran udara," ujarnya lagi.
Selain bus listrik, Kemenristek tengah mengembangkan angkutan pedesaan. Rencananya angkutan khusus pedesaan akan diluncurkan tahun depan.
Sementara itu koordinator uji coba bus listrik di Solo, Jawa Tengah, Wisnu Sarjono mengatakan untuk Solo, kawasan yang akan dipakai untuk rute uji coba bus listrik, mulai dari kawasan Solo Techno Park ke Monumen Pers dan kembali ke Solo Techno Park.
Selain bus listrik, turut diuji coba mobil listrik jenis city car buatan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
(zwr)
