Share

Di Kota Besar, Potensi Kecelakan Semakin Tinggi

Septian Pamungkas, Okezone · Senin 02 Desember 2013 12:15 WIB
https: img.okezone.com content 2013 12 02 53 905772 rVMCRZ3Jf5.jpg F: Kemacetan Ibukota (Dede K / Okezone)

JAKARTA - Sebagai kota besar, Jakarta menjadi salah satu kota dengan populasi kendaraan bermotor paling tinggi di Indonesia. Tahun ini Gaikindo memperkirakan penjualan mobil mencapai 1,2 juta unit dan AISI memprediksi pemasaran sepeda motor mendekati angka 8 juta unit. Dari total tersebut sebagian besar terkonsentrasi di Ibukota.

Dengan tingginya jumlah kendaraan di Jakarta maka potensi terjadinya kecelakaan semakin tinggi. Dirlantas Polda Metro Jaya Chryshnanda Dwilaksana mengungkapkan jumlah kecelakaan di DKI Jakarta selama tahun 2013 mencapai sebanyak 5.959 peristiwa dengan korban meninggal sebanyak 616 orang. Dari jumlah tersebut penyebab terbesar kecelakaan adalah pengemudi lengah.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Sebagai ibukota negara dan pusat bisnis, risiko lalu lintas di Jakarta semakin tinggi. Karena itu Polda Metro secara konsisten menggelar berbagai operasi zebra untuk meningkatkan ketertiban dan kesadaran berlalu lintas. Mulai 28 November sampai 11 Desember Polda Metro menggelar operasi Zebra 2013," ujarnya di Jakarta.

Sementara itu Ketua Umum Road Safety Association (RSA) Indonesia, Edo Rusyanto menilai kampanye keselamatan berkendara memiliki peran yang sangat penting. Menurutnya kegiatan ini apat lebih massif jika menyinergikan seluruh pemangku kepentingan keselamatan jalan dengan masyarakat.

Lebih lanjut Eyang Edo -sapaan akrab Edo Rusyanto- melihat korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas yang mencapai 80-an jiwa per hari juga menimbulkan dampak sosial dan ekonomi. Bahkan, kerugian ekonomi secara langsung dan tidak langsung mencapai Rp 200 triliun per tahun.

"Salah satu jurus menanamkan kesadaran berlalu lintas jalan yang aman dan selamat adalah melalui edukasi dan kampanye secara berkelanjutan di sekolah-sekolah," jelas Edo.

"Selain edukasi butuh penegakan hukum yang tegas, konsisten, kredibel, transparan, dan tidak pandang bulu. Hal itu mutlak karena pemicu kecelakaan dominan oleh perilaku berkendara tidak tertib," tuntasnya.

(ian)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini