Seperti membuat regulasi atau perwali yang intinya menolak mobil murah itu. Namun pihak DPRD belum tahu pasti apakah regulasi itu benar benar akan dibuat dibuat, dan apakah bertentangan dengan ketentuan pasar bebas atau tidak.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Setidaknya, wali kota mengambil sikap dengan tidak membeli mobil murah itu untuk mobil dinas. Selebihnya, dia menghimbau masyarakat untuk tidak membelinya," ujarnya sewaktu melihat lihat pameran mobil di Solo Square, Jawa Tengah.
Menurut Umar Hasyim, proyek mobil murah atau yang lebih dikenal dengan LCGC (low cost green car) hanya permainan pasar. Nantinya penjualan LCGC itu akan mengikuti hukum pasar, permintaan dan suplai. Jika permintaan pasar naik maka harganya akan menjadi lebih mahal.
"Saya kira kebijakan mobil murah yang didukung pemerintah ini hanya sebagai pintu masuk untuk melempar produk mobil baru. Seterusnya penjualan mobil LCGC akan ditentukan kondisi pasar" tegasnya.
Yang lebih dibutuhkan masyarakat saat ini lanjut Hasyim adalah sandang dan pangan yang murah, bukan mobil murah. Karena, dengan semakin banyaknya mobil akan menambah penuh dan macet jalan raya. Meski banderolnya mobil murah namun harganya tetapmahal pada kisaran Rp100 juta, tetap saja hanya masyarakat tertentu yang mampu membeli.
"Saat ini masalah transpotasi, yang utama dilakukan adalah pengadaan transpotasi massal yang murah, nyaman, dan aman," tutupnya.
(zwr)
