Bangunan STC yang letaknya diapit oleh dua bangunan induk STP, akan digunakan untuk pusat pelatihan manajemen dan perdagangan di bawah naungan STP. Rencana awalnya gedung STC digunakan sebagai ruang pamer mobil Esemka.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Belum selesainya pembangunan gedung megah yang saat kepemimpinan Joko Widodo sewaktu menjabat sebagai Wali Kota Solo sangat dibanggakan tersebut, disebabkan bantuan dana dari Pemerintah Pusat hingga saat ini belum juga cair.
Kondisi tersebut justru dimanfaatkan warga sekitar sebagai lahan untuk berternak sapi. Warga sengaja menggembalakan sapi di areal gedung yang belum sepenuhnya jadi.
Direktur Operasional STP, Gampang Sarwono membenarkan jika warga setempat memanfaatkan gedung STC untuk ternak sapi. “Ya benar. Lihat sajalahlah di sana memang banyak sapi,” ungkapnya sambil tersenyum.
Gampang menjelaskan jika berhentinya pembangunan gedung dua lantai tersebut dikarenakan bantuan dana dari pemerintah tak kunjung cair. Untuk pembangunan tahap pertama yakni pondasi dan kerangka perlu Rp6 miliar. Diambil dari dana APBD Pembangunannya tahap pertama sudah selesai pada tahun kemarin.
Pemkot Solo Solo mengajukan anggaran untuk tahap lanjutan ke Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), namun sampai saat ini belum ada kejelasan. "Kelanjutannya kami belum tahu, masih menunggu jawaban karena yang tahu anggarannya pihak Pemkot," ujarnya lebih lanjut.
Usai kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Mari Elka Pangestu ke STP, pihak Kemenparekraf menyatakan siap memberikan bantuan peralatan untuk mendukung STC.
Namun untuk pelaksanaan pembangunan, Kemenparekraf tidak bisa ikut campur karena itu wewenang dari Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pekerjaan Umum.
(zwr)
