Share

LIPI Siapkan Prototipe Stasiun Isi Ulang Baterai

Febri Ardani, Okezone · Senin 26 Agustus 2013 18:24 WIB
https: img.okezone.com content 2013 08 26 52 855783 GFtURZHvJZ.jpg F: Mobil listrik Hevina (Febri Ardani / Okezone)

TANGERANG SELATAN - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tidak hanya selesai membangun mobil listrik Hevina, namun dikatakan juga LIPI sedang mengerjakan sebuah prototipe stasiun pengisian ulang listrik.

Langkah ini diambil sejalan dengan konsep mobil ramah lingkungan Hevina. Banyak yang mencibir mobil listrik tidak akan pernah sukses karena masalah pada baterai, daya tahan yang kurang lama sehingga daya jelajahnya berkurang dan juga tentang masalah fungsionalitas karena isi ulang baterai pada mobil listrik membutuhkan waktu yang lama.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Sunarto Kaleg, Peneliti Peralatan Transportasi LIPI mengungkapkan bahwa LIPI sedikit lagi rampung menyelesaikan sebuah prototipe stasiun isi ulang baterai mobil listrik.

"Listrik itu sangat mudah distribusinya, tidak perlu bawa tangki, kemana-mana tidak perlu pipa. Kalau di rumah dengan tegangan 220 V, perlu 5-6 jam sampai penuh dari 30 persen sisa baterai. Jika di stasiun pengisian hanya perlu waktu tidak sampai 10 menit. LIPI punya prototipe stasiun itu, dayanya hampir 48 KW untuk isi ulang baterai sampai penuh," terang Sunarto.

Lokasi stasiun masih ada di markas LIPI, Sunarto juga menjelaskan prototipe tersebut sudah bisa diperkenalkan namun urung terlaksana sebab masih terkendala masalah pada sistem pembayaran yang menggunakan model kartu prabayar.

Lalu apakah sistem stasiun isi ulang ini melanggar peraturan karena menjual kembali listrik milik PLN ke masyarakat?

"Di PLN itu ada pasal yang menyatakan harga listrik untuk dijual lagi, sudah disahkan Presiden. Nantinya sama seperti SPBU kita daftar dulu. Dengan menggunakan listrik yang baik, saya yakin mereka-mereka itu tidak sungkan berinvestasi, mereka kurang komersil karena sebagian besarnya hanya dipakai di rumah tangga," tutup Sunarto.

(ian)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini