JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan sangat menyayangkan pergantian direksi yang telah dilakukan oleh PT Pos Indonesia (Persero). Pasalnya, Pos Indonesia dalam beberapa waktu ini mencatatkan prestasi yang baik.
"Pak Ketut karena usia, saya ngotot agar diperpanjang, karena prestasinya bagus, tapi tidak kuat untuk melanjutkannya, kan batasnya 58 tahun, dia sudah 62 tahun," kata Dahlan kepada wartawan di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (30/7/2013).
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Dahlan berharap Direktur Utama yang baru Pos Indonesia Budi Setiawan mampu menjalankan program-progran yang sebelumnya telah dicanangkan oleh I Ketut Mardjana. Dimana yang ingin menjadikan Pos Indonesia sebagai Kliring House untuk transaksi e-commerce.
"Saya harapkan, program pak ketut yang sudah dicanangkan, terutama program pak ketut yang menjadi kliring house untuk transaksi ecommers, ini merupakan ide terbaik dalam transformasi bisnis," tukasnya.
Sekedar informasi, PT Pos Indonesia (Persero) telah melakukan pergantian jajaran direksi. Di mana pergantian tersebut hanya terjadi pada posisi jabatan Direktur Utama di perusahaan pelat merah tersebut.
Sesuai dengan SK Nomor Kep-316/MBU/2013. Pos Indonesia mengganti I Ketut Mardjana yang sebelumnya menduduki jabatan Direktur Utama Pos Indonesia, digantikan oleh Budi Setiawan yang sebelumnya menjabat Direktur Teknologi dan Jasa Keuangan. (wan)
(wdi)