JAKARTA - Keberadaan KTM Duke di Indonesia telah genap satu tahun. Awalnya banyak yang memprediksi model ini akan sangat diminati di pasar nasional lantaran desainnya yang baru dan berani. Tentu ini akan menjadi angin segar bagi perkembangan dunia roda dua Tanah Air.
Namun dalam perjalanan dan kenyataannya, model ini kurang diminati masyarakat lokal. Banyak kalangan pecinta motor yang memilih motor sport sebagai pilihan. Salah satu yang menjadi momok adalah Kawasaki Ninja 250.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Selain itu, harga yang ditawarkan saat pertama kali meluncur yakni Rp57,5 juta dirasa sangat tinggi bahkan melebihi banderol Ninja. Hal ini tentu menjadi salah satu penghalang kenapa konsumen lebih memilih kompetitor.
"Duke 200 di sini kurang begitu booming, untuk motor seharga Rp50 jutaan dibandingkan dengan Ninja kami kalah," ujar R Kreisna Tirta Marketing & Promotion Director PT Moto KTM Indonesia di Jakarta.
Menurut Kreisna desain sporty yang diusung Ninja menjadi hal lain kenapa supermoto jagoannya tersebut kalah saing. Lagi pula masyarakat Indonesia masih cukup asing dengan desain supermoto. Namun untuk soal performa, kemampuan Duke 200 tidak bisa dipandang sebelah mata. Kemampuannya bisa melebihi Ninja.
"Kalau soal tarik-tarikan Ninja putus. Sekarang ini orang-orang merasa kalau pakai Ninja rasanya seperti sudah naik motor besar. Pakai full fairing, mesin model v-twin," tukasnya.
KTM Indonesia akan melengkapi variannya dengan model lain dengan kapasitas lebih kecil dan harga yang lebih terjangkau.
"Rencananya seperti itu, kita siapkan satu model baru dengan harga lebih murah. Tunggu saja nanti kami undang kembali," tutupnya.
(zwr)