AJANG Miss World tidak semata mengekspose kecantikan dari para finalis yang berpartisipasi. Misi pemberdayaan perempuan juga menjadi hal utama dalam perhelatan yang tahun ini dihelat di Indonesia.
Indonesia untuk kali pertama mendapatkan kepercayaan sebagai penyelenggara Miss World. Prestasi ini sungguh membanggakan mengingat ajang ini sudah diselenggarakan 62 kali.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Dukungan pun hingga kini terus mengalir deras, salah satunya dari Sapta Nirwandar.
“Kita sangat mendukung acara ini, apalagi untuk masalah pakaian yang selama ini dipermasalahkan sudah didamaikan. Para finalis akan mengenakan sarung Bali saat sesi Beach Fashion,” tutur Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini kepada Okezone di Skenoo Hall, Gandaria City, Jakarta, belum lama ini.
Pria penyukai busana batik ini melihat ada hal positif dari perhelatan Miss World.
“Acara Miss World menjadi jembatan pemberdayaan perempuan. Para finalis bisa belajar tentang dunia, ekonomi global, dan banyak hal positif lainnya. Mereka pun menjadi lebih maju dengan mengikuti Miss World,” kata Sapta.
Terlebih lagi, sambung dia, acara ini akan memberikan keuntungan besar kepada Indonesia sebagai pihak penyelenggara.
“Saat acara berlangsung, banyak wartawan di seluruh dunia akan memberitakan dan Indonesia tentu saja akan banyak disebut,” tutupnya.
(tty)