Share

Chrysler Indonesia Tanggapi Recall Jeep

Septian Pamungkas, Okezone · Kamis 11 Juli 2013 16:02 WIB
https: img.okezone.com content 2013 07 11 52 835489 2STZurTVJf.jpg F: Jeep Cherokee 2005 (carnetshow)

JAKARTA - Berita mengenai recall atau penarikan kembali yang melibatkan mobil Jeep yang terjadi di Amerika Serikat langsung direspon oleh Chrysler Indonesia yang memegang merek Chrysler, Jeep, Dodge di pasar nasional.

Seperti diketahui, Chrysler di Amerika telah mengumumkan penarikan besar-besaran terhadap produk mereka, khususnya Jeep. Menurut Chrysler Indonesia, recall terjadi untuk produk yang dipasarkan di Amerika Serikat, Meksiko dan Amerika Utara, dan bahwa unit yang di recall adalah 1993–2004 Jeep Grand Cherokee, 2002-2007 Jeep Liberty, 2005 – 2010 Jeep Grand Cherokee dan 2006-2010 Jeep Commander.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Lebih lanjut, setelah melakukan investigasi secara mendalam, produk Chrysler Indonesia yang saat ini dirilis oleh PT Garansindo Inter Global tidak termasuk dalam daftar recall.

"Di dalam sistem Chrysler secara Global, atau yang disebut CINON (Chrysler International Network) Connect, jika ada suatu mobil yang mengalami masalah akan diterbitkan RRT (Rapid Response Transmitter). RRT berisi tentang VIN (Vehicle Identification Number), parts yang harus diganti, dan langkah services apa saja yang harus dilakukan," jelas Rieva Muchsin, Chief Marketing Officer, Chrysler Indonesia dalam keterangan resminya kepada Okezone, Kamis (11/7/2013).

Rieva menyatakan jika ada customer yang masih ragu, dipersilakan untuk menghubungi jaringan 3S Chrysler Indonesia, disertakan nomor VIN. Pada prinsipnya, Chrysler Indonesia bertanggung jawab terhadap produk yang dipasarkannya.

"Kami akan memberikan dukungan teknis yang terkait soal produk yang telah diskontinu sekalipun. Tapi tentu saja syarat dan kondisinya, mengingat produk lawas tersebut bukan dalam referensi kami sebelumnya." tuntasnya.

(ian)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini