Mazda akan tetap mempertahankan kebijakan tersebut untuk Eropa di masa yang akan datang. Padahal pabrikan Jepang lainnya seperti Toyota dan Honda telah menanamkan investasi besar-besaran untuk pengembangan mesin hybrid atau listrik. Mazda akan tetap berkonsentrasi dan melakukan ekspansi pada mesin dengan pembakaran internal bensin dan diesel.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Aplikasi turbo pada mesin yang biasa dilakukan untuk menambah tenaga bahkan bukan menjadi pilihan untuk model Mazda yang akan datang.
Dilansir Carbuzz, Rabu (10/7/2013), sumber R&D Mazda mengatakan, "Menurunkan spesifikasi adalah salah satu cara memperkecil emisi gas buang, menambahkan tenaga listrik sering kali hanya buat mengimbangi berkurangnya tenaga karena hal tersebut. Kami ingin memastikan bahwa mesin kami adalah yang terbaik dan mendapatkan benefit positif bila digabungkan dengan tenaga baterai," jelasnya.
Mazda sebenarnya punya fitur e-ELOOP yang bisa memperbarui tenaga melalui energi yang dihasilkan dari pengereman, ini sama seperti fitur hypercar Ferrari LaFerrari.
Kesimpulannya, Mazda tetap percaya bahwa untuk terus kompetitif dalam hal pengurangan kadar gas CO2 serta efisiensi bahan bakar masih dapat dilakukan dengan basis mesin bensin dan diesel tanpa harus mengandalkan mesin hybrid dan listrik.
(zwr)