Share

Mazda: Mobil Mahal Jangan Minum Premium

Febri Ardani, Okezone · Kamis 27 Juni 2013 14:36 WIB
https: img.okezone.com content 2013 06 27 52 828486 hv6si0bUgG.jpg F: New Mazda CX-5 2.5L (Febri A/Okezone)

JAKARTA- New Mazda CX-5 2.5L kini punya kapasitas mesin yang lebih besar dibanding generasi terdahulunya. Segudang fitur dan teknologi canggih sudah bersemayam di dalamnya, termasuk Skyactive kebanggaan Mazda.
 

Masalah bahan bakar bensin yang harus digunakan MMI menegaskan, semua konsumennya harus tetap menggunakan BBM berkualitas dengan RON 90 ke atas atau dalam hal ini Pertamax atau Pertamax Plus.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Kalau buat Mazda sendiri kita memang edukasi harus pakai RON 90. Dengan kenaikan BBM yang melanda untuk jenis BBM bersubsidi, sebenarnya tidak terlalu berpengaruh bagi kami," papar Astrid Ariani Wijana, Senior Marketing Manager MMI saat peluncuran New Mazda CX-5 2.5L di Jakarta, Kamis (27/6/2013).

 

"Ikut mensukseskan program pemerintah, jadi tolong kalau sudah bisa beli mobil mahal pakainya bensin non-subsidi. Harus sadar diri juga agar performa kendaraannya bagus, sayang kan mesinnya. Kami tidak pernah menyarankan konsumen Mazda menggunakan Ron 88, kami selalu menyarankan untuk memakai Ron 90 ke atas, terutama untuk teknologi Skyactive," imbuh Astrid.

 

Ketika ditanya apakah model New Mazda CX-5 2.5L bisa minum premium, Astrid seperti lepas tanggung jawab dengan mengatakan, "Kami tidak akan mau menjawab apa yang akan terjadi, saya tidak bisa komen disitu," celoteh Astrid.

 

Menggunakan bahan bakar Ron 88 memang tidak dianjurkan tapi pasokan bahan bakar jenis Ron 90 ke atas peredaraannya tidak selalu bagus di luar perkotaan. Bisa saja dalam kondisi terpaksa mobil harus menggunakan bensin Ron 88. MMI tidak memberikan edukasi untuk kondisi seperti ini.

 

Padahal pabrikan sekelas Audi saja rela downgrade spesifikasi setiap mobilnya untuk turun dari Euro 5 ke Euro 2 demi membantu pemilik mobil Audi menyesuaikan kondisi yang realistis ada di Indonesia. Bukan melemahkan kemampuan model yang dibawa tapi lebih membantu konsumen bila berada dalam kondisi terpaksa menggunakan bensin dengan oktan rendah.

(zwr)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini