Pabrikan Audi menggunakan bahan polyolefins untuk menghasilkan diet bobot kendaraan yang maksimal. Rencananya akan menjadi pelopor dalam beberapa tahun ke depan.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Menggunakan lem untuk merakit mobil sebenarnya bukanlah hal baru, Lotus Elise sudah menerapkannya pada tahun 1995. Alumunium sudah menjadi norma tanpa pengecualian dalam setiap pembangunan kendaraan.
Namun seiring dengan kemajuan zaman, bahan perekat canggih tidak bisa dihindari, lagipula material ringan tidak bisa direkatkan dengan metode las seperti yang biasa dilakukan di besi atau baja.
Tapi hal ini bukannya tanpa masalah, Ferrari pernah dipaksa menarik model 458 Italia untuk menambahkan paku karena perekat di sekitar ban yang tidak kuat.
Tantangannya adalah bagaimana menjadikan perekat dalam industri automotif agar bisa lebih tahan lama dan tahan panas serta getaran. Henkel, pabrikan perekat terbesar di dunia mengatakan akan mulai memindahkan fokus mereka ke industri yang lebih spesial seperti mobil, pesawat terbang, bahkan ponsel.
Audi mengklaim penggunaan perekat pasti meningkat sebanyak 50 persen. Sedangkan Mercedes Benz mengatakan sekarang telah dalam proses pendekatan dengan pabrikan perekat.
"Kami tidak membeli lem perekat dari sumber pertama tapi kami bersama-sama mengaplikasikan perekat spesifik dan kompleks," kata jubir Mercedes Benz kepada Reuters, Selasa (11/6/2013).
(zwr)