Berbagi platform yang sama dengan Ertiga berarti Mazda VX-1 memiliki DNA yang sama dengan Suzuki Swift. Bagi MMI, penetrasi Mazda VX-1 yang masuk di kelas MPV bonnet merupakan segmen baru, dan tingkat keberhasilannya masih akan ditentukan respon publik.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Perjanjian kontrak rebadge satu merek tidak mungkin dilakukan tanpa ada persiapan khusus. Kelahiran Mazda VX-1 diprediksi sudah direncanakan bahkan sebelum Ertiga melakukan debut di Indonesia pada tanggal 22 April 2012.
Menanggapi pernyataan tersebut, Endro Nugroho selaku 4W Sales Director SIS saat peluncuran Ertiga matik di Jakarta, Jumat (17/5/2013) mengatakan, "Saya akan menjadi Desi Ratnasari untuk pertanyaan ini," sahutnya sambil tertawa. Lebih lanjut Endro menganalogikan, "Bayangkan saja mungkinkah kita mendadak, tiba-tiba punya perjanjian seperti itu," katanya lagi tanpa menampik pernyataan tersebut.
"Kami merasa bangga Ertiga ini merupakan produk yang akhirnya menjadi kolaborasi dengan merek lain. Artinya bahwa masa depan Ertiga sangat baik, karena tidak mungkin rebadge dilakukan jika dinilai tidak punya peluang," imbuhnya.
Untuk pembagian kapasitas produksi Ertiga dengan VX-1 tidak banyak informasi yang dapat diberikan, Endro hanya mengatakan ""Rencana ini kan sudah panjang, kapasitas produksi juga sudah diseting dari awal."
Sementara untuk kapasitas produksi Ertiga, SIS mengungkapkan akan mengerjar target sampai 8.000 unit per bulannya. Dan dari sisi penjualan, SIS tetap menganggap VX-1 adalah pesaing di kelas yang sama.
(zwr)