JAKARTA - Hevina dikatakan siap untuk diproduksi, pembangunan sedan listrik milik Kementerian Riset dan Teknologi yang menggunakan dana APBN dan Pemerintah ini menelan biaya tidak sampai semiliar rupiah. Target ke depannya adalah mobil ini akan masuk jalur produksi massal.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Pengembangan Hevina dikerjakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan bekerja sama dengan Signal Kustom untuk estetika sekaligus penyelesaian akhir sebelum dilakukan uji kelayakan berkendara.
Andre Mulyadi, punggawa Signal Kustom menjelaskan Hevina adalah kendaraan penumpang yang tidak berbeda dengan mobil kebanyakan. "Mobilnya ga ada masalah, sama seperti OEM , mobilnya normal, semuanya normal. Bedanya cuma mobil ini pakai listrik, beda dengan mesin bensin," jelasnya.
Andre lanjut menjelaskan menurut anggapan pribadinya, Hevina sudah siap untuk diproduksi, namun memang masih butuh banyak pengujian untuk mengetahui berbagai macam kekurangan. "Jadi bila memang tujuannya untuk diproduksi massal, menurut saya Hevina sudah siap," katanya.
Wacana tentang produksi massal nampaknya masih terlalu dini, keputusan mengenai hal tersebut memang masih harus menunggu ancang-ancang Menristek. Masih terlalu jauh membicarakan masalah tersebut, setidaknya sampai sekarang yang harus kita nanti terlebih dahulu adalah kemunculan Hevina ke hadapan publik.
(zwr)