Memang orang Amerika cenderung memilih kenyamanan dalam berbusana. Dalam jajak pendapat itu juga diungkapkan hanya 4% wanita yang memiliki sepasang sepatu Christian Louboutin bersol merah.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Survei yang dilakukan terhadap 6.750 wanita di seluruh Amerika Serikat ini dilakukan untuk merayakan Shoe Week dan berusaha untuk mengungkapkan tren koleksi sepatu di AS, seperti dilansir Dailymail. Hasilnya, sebanyak 46% wanita mengatakan punya kurang dari 20 pasang sepatu, ada 14% wanita yang mengaku memiliki lebih dari 50 pasang sepatu, dan 4% mengaku menimbun lebih dari 100 pasang.
Studi ini juga menemukan bahwa selebriti memainkan peran besar dalam pilihan kita terhadap alas kaki, terutama di kalangan orang-orang muda. Sekira 19% wanita Generasi Y - mereka yang lahir di tahun 1980-an dan 1990-an- membeli sepatu karena selebriti memakainya. Sedangkan wanita usia senior hanya 2% yang dipengaruhi oleh selebriti.
Pilihan wanita dalam membeli sepatu juga berhubungan dengan gajinya. Satu dari lima wanita yang bergaji lebih dari USD150,000 memakai sepatu hak tinggi untuk bekerja setiap hari. Sebaliknya, 71% yang berpenghasilan di bawah USD40,000 setahun mengaku tidak pernah memakai sepatu berhak ke kantor.
Yang lucu, sebanyak 43% pecinta stiletto mengaku memilih menggunakan taksi daripada kereta bawah tanah agar bisa memakai sepatu hak tinggi tersebut. Wanita yang memakai sepatu hak tinggi katanya menunjukkan bahwa dia juga bergaji lebih tinggi.
Tapi ada juga beberapa orang AS yang nyaman menggunakan sepatu middle-ground, seperti wedge sneaker yang disukai 14% wanita AS. Namun, apa pun preferensi alas kaki Anda, belanja sepatu adalah kegiatan wanita yang universal. Sekira 73% wanita mengaku membeli satu hingga lima pasang sepatu baru setiap tahun.
(tty)