Share

Pikap Suzuki Paling Laris di Depok

Marieska Harya Virdhani, Okezone · Minggu 21 April 2013 12:04 WIB
https: img.okezone.com content 2013 04 20 52 794863 8vSs87mhIH.jpg F: Suzuki Mega Carry (Okezone)

DEPOK- Angka penjualan mobil Suzuki di Depok terus melesat. Sebagai kota dengan jargon kota jasa dan niaga, pasar mobil pikap Suzuki laris manis di kota satelit ini.

Didukung dengan terus melajunya penjualan mobil Suzuki Ertiga yang menjadi andalan. Posisi penjualan kedua tiap bulan ternyata ditempati oleh mobil pokap baik Mega Carry Pick Up, maupun Mega Carry Pick Up Extra.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Branch Manager BAT Suzuki Depok Lenda Savitri mengatakan rata - rata penjualan mobil Suzuki segala jenis sebanyak 150 unit per bulan. Sejak awal tahun hingga Maret 2013, penjualan sudah lebih dari 400 unit.

 

"Ertiga merupakan backbone Suzuki. Saat ini kami terus gencarkan penjualan yang double blower sejak Februari. Dan yang single blower kita kurangi. Karena beda harganya enggak jauh, dan 80 persen penjualan Ertiga rata-rata konsumen pilih yang double blower," jelasnya kepada wartawan di kantor cabang Suzuki Depok Jalan Margonda Raya, Sabtu (20/04/2013).

 

Lenda menambahkan, nomor dua setelah Ertiga, penjualan laku keras pada mobil pikap. Sebab, kata dia, Depok merupakan kota niaga yang saat ini sedang tumbuh pesat dan mendorong kebutuhan mobil jenis pikap meningkat.

 

"Depok sebagai analisa kota mandiri baru yang berkembang, banyak konsumen kita yang mengembangkan usaha, butuh kendaraan niaga. Pikap hampir 30 persen dari total penjualan dan Ertiga 48 persen. Rata-rata penjualan pikap per bulan 35-40 unit. Bahkan sebelum ada Ertiga, pikap bisa laku 55 persen," tegasnya.

 

Terkait rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) per 1 Mei mendatang, dan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL), Lenda meyakini hal itu tak berpengaruh. "Tidak berpengaruh kenaikan TDL dan BBM, masyarakat hanya sesaat syoknya. Kami berharap tak ada efeknya," tandasnya.

(zwr)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini