JAKARTA - PT Wahana Makmur Sejati (WMS) sebagai main diler sepeda motor Honda untuk wilayah Jakarta dan Tangerang kembali menggelar program pelatihan Basic Life Support kepada anggota komunitas sepeda motor Honda.
Kegiatan yang terselenggara untuk keempat kalinya ini berlangsung di gedung Wahanaartha, Gunung Sahari, Jakarta Utara. Sedikitnya 49 anggota klub sepeda motor Honda terlibat dalam kegiatan ini.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Corporate Communication Dept Head Wahana, Wiyarto Mulyono mengatakan pihaknya tahun ini mengundang 49 klub sepeda motor Honda yang tergabung dalam dua asosiasi yaitu, Asosiasi Honda Jakarta dan Asosiasi Honda Motor Tangerang.
Pelatihan ini diselenggarakan untuk membekali anggota komunitas dalam melakukan pertolongan darurat terhadap kecelakaan.
"Pelatihan ini diberikan sebagai bekal dalam kegiatan bermotor sehari-hari dan khususnya pada saat touring. Jika pada saat kecelakaan diharapkan anggota komunitas Honda nantinya dapat melakukan pertolongan darurat," jelas Wiyarto.
Pelatihan ini di bimbing langsung oleh pihak yang berpengalaman dari Environtment Health Safety PT Astra Honda Motor dan pelatih dari Industrial Clinic Services.
"Disini kami berikan teori tentang tujuan dari pelatihan ini, lalu dijelaskan pula mengenai anatomi, penilaian situsai medis atau trauma, pengenalan luka, dan praktek," jelas dr Vita Yunita dari Industrial Clinic Services.
Lebih lanjut dr Vita menyatakan kegiatan ini sangatlah penting bagi anak klub yang kerap melakukan perjalanan jauh menggunakan sepeda motor. Menurutnya pelatihan ini akan sangat berguna di masyarakat.
"Kegiatan ini penting banget, terlebih lagi kalau terjadi sesuatu di jalan. Kalau salah penanganan dapat menyebabkan cacat seumur hidup hingga kematian. Selain itu pelatihan ini juga berguna untuk keluarga dan di masyarakat," urainya.
Dalam sesi praktek terlihat para peserta begitu antusias mengikutinya. Adapun praktek yang dilakukan seperti pembalutan dengan mitela, bantuan hidup dasar, pembalutan, pembidalan, evakuasi, ekstrikasi, fiksasi, stabilisasi dengan alat peraga, evakuasi beregu dan perorangan.
(ian)