Share

Cara Kerja Mesin Hybrid Udara dari Citroen

Febri Ardani, Okezone · Senin 08 April 2013 12:45 WIB
https: img.okezone.com content 2013 04 08 424 787967 nscV2SVdt2.jpg F: Hybrid Air Citroen (Autoevolution)

JENEWA- Citroen sudah punya ketertarikan lebih dengan zat cair ataupun gas, lama sebelum Toyota membuat Prius edisi pertama. Ketika Citroen memutuskan membuat sebuah mesin hybrid yang dinamakan Hybrid Air atau Hybrid Udara.
 

Teknologi Hybrid udara telah diperkenalkan Maret lalu saat Jenewa Motor Show 201. Kala itu Citroen mengatakan bahwa teknologi ini dibuat bukan untuk mobil khusus melainkan buat mobil-mobil biasa. Mobil ini diklaim akan digunakan pada semua mobil di 2016 nanti, dan biaya penggunaannya akan lebih murah dari Toyota Prius.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Dalam ilmu fisika, sederhananya adalah hasil pembakaran dari ruang bakar mesin mengubah bahan bakar menjadi tenaga. Tenaga ini digunakan untuk menggerakan mobil sampai mencapai kecepatan.

 

Tapi semua energi ini akan terbuang percuma ketika pedal rem diinjak, kaliper akan menjepit cakram dan mengurangi kecepatan menggunakan gaya friksi. Faktanya hasil pengereman ini berupa panas pada cakram, maka dari sisi kinetik, semakin panas maka semakin banyak energi yang terbuang.

 

Mesin hybrid konvensional mengatasi masalah ini dengan menggunakan mesin listrik dan generator. Mesin ini mengkonversi energi pengereman menjadi energi listrik yang disimpan pada baterai.

 

Jarak yang dibutuhkan mobil dari pengereman sampai berhenti tidak menjadi masalah, karena sistem pengereman modern semakin canggih dengan ukuran cakram yang semakin besar. Tapi dalam teori hybrid, kerjanya adalah menangkap kembali energi tersebut untuk membuat mobil mencapai kecepatan yang sama.

 

Hybrid Air system, punya prinsip yang hampir sama. Tetap konvensional dengan tiga silinder untuk model berkendara di jalan bebas hambatan. Namun memiliki mesin yang memanfaatkan udara untuk perjalanan dalam kota. Seperti dijelaskan Autoevolution (8/4/2013), udara yang telah dikompres disimpan dalam sistem saluran tangki yang terletak di tengah mobil, regenerasinya menggunakan pompa pada sistem rem.

 

Seperti mesin hybrid yang menggunakan bahan bakar bensin dan listrik, atau kombinasi keduanya. Mesin milik Citroen ini juga dapat menggunakan bensin atau udara, ataupun kombinasi keduanya. Udara diplot untuk digunakan sampai 80 persen perjalanan dalam kota, dibawah 70 km/jam.

 

Kuota udara dalam tangki cukup untuk perjalanan harian di atas 50 menit di bawah kondisi ideal. Masih lebih baik daripada mesin hybrid lain yang menawarkan perjalanan hanya sepanjang 15 km atau lebih.

 

Dalam hitung-hitungan kertas, ada tiga keuntungan. Menurut pabrikan Prancis tersebut, pengurangan biaya bulanan dari pembelian bahan bakar bisa dikurangi sampai 45 persen. Kedua, teknologi hybrid udara ini dapat membuat mobil seperti Citroen C3 atau Peugeot 208 beremisi CO2 hanya sebesar 69g/km. Terakhir, kompresi udara lebih murah daripada teknologi modern pada baterai, menjadikan harga produksi mobil lebih murah.

(zwr)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini