Seluruh awak tim menyaksikan botol sake itu dipercikan ke atas kap mesin nomor 23. Adegan ini disebut Shutsujin-shiki, upacara untuk para samurai sebelum perang, ritual yang turun-temurun selama berabad-abad telah dilakukan di Jepang.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Saat ini sebelum mereka memulai pertarungan, mereka berdoa dan berharap untuk keamanan semuanya dan menang. Peluang yang bagus untuk semua awak Nismo serta team director untuk bergabung dan merasa menjadi satu untuk menang," kata Miyatani seperti dilansir Newspress.
Setiap tahun ritual seperti ini selalu dilakukan. Sebelum memasuki musim baru balap Super GT, semua mobil telah dipersiapkan dan di test, jika semuanya sudah siap hanya satu hal yang belum dilakukan, pemberkatan. Demi memenangkan gelar pebalap Nismo tidak hanya butuh dedikasi dan skill, tapi mereka juga butuh pertolongan Tuhan.
"Sungguh perasaan yang menyenangkan. Terurama saat memulai musim dengan tidak begitu baik, kemudian segalanya menjadi lebih baik sampai memenangkan gelar juara. Kita akan mengingat saat susah dan di depan mata ada kata "Juara" untuk diraih. Perasaan yang menyenangkan dan saya ingin merasakannya lagi, kata Ronnie Quintarelli, pembalap andalan Nismo.
Musim lalu berakhir dengan sukses, Ronnie Quintarelli dan co-driver Masataka Yanagida dengan mobil No.23 berhasil memenangkan Super GT, dan besar harapannya samurai memenangkan gelar musim ini.
(zwr)