Perjalanan uji berkendara kali ini meliputi daerah perkotaan Malioboro, Yogyakarta, lalu menuju lokasi pegunungan di daerah Ketep, Magelang. Kondisi jalan mulai dari dalam kota yang ramai lancar, sampai ke kondisi jalan menanjak.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Menurut spesifikasi di atas kertas, tenaga Spin 1.5 liter mencapai 109 Ps pada 6.000 rpm, dengan torsi sebesar 142 Nm pada 4.000 rpm. Namun terasa tarikan awal sedikit berat, berbeda jauh dengan respon diesel. Butuh waktu sedikit lebih lama untuk bergerak dari posisi diam.
Perjalanan menuju daerah Ketep disuguhkan dengan tipe jalan naik-turun, berkelok, dan berlubang kondisi ini hampir mirip dengan perjalanan menuju Puncak, Jawa Barat. Di sinil tenaga Spin benar-benar diuji.
Respon mesin 1,5 liter terasa kurang greget. Sulit beranjak dari posisi gigi satu saat melalui tanjakan panjang. Sempat dicoba naik ke posisi dua, sayang tenaganya malah melorot. Mesin harus tetap dipaksakan namun tetap dijaga pada rpm aman.
Besarnya pilar A juga sedikit menghalangi pandangan. Kepala pengemudi harus mencari posisi pandangan ketika berbelok ke kanan. Blind spot ini sedikit berbahaya mengingat ground clearance yang dimiliki Spin cukup rendah, hanya 157mm.
Panel instrumen pada dasbor dapat terjangkau dengan mudah bagi pengemudi. Tachometer dapat terlihat dengan jelas berikut juga dengan Speedometer digital dengan tampilan angka yang besar.
Fungsi power window tidak akan menurunkan kaca pengemudi sampai penuh, bila hanya dengan sekali menekan tuas. Ini membuat jari harus menahan posisi tekan sampai kaca benar-benar turun semua.
Sisi pengereman juga menjadi perhatian tetapi Spin dilengkapi dengan LSVP (Load Sencing Proportional Valve). Fitur ini hadir pada setiap tipe, fungsinya mengatur pembagian beban pengereman roda depan dan belakang.
Ketika ditanya mengenai keunggulan fitur ini Rahmat Septriawan, Deputy Director Product Engineering GM Indonesia mengatakan, fitur ini sama saja dengan EBD, hanya saja LSPV lebih mekanis sedangkan EBD harus berhubungan dengan listrik.
(zwr)
