"Mobil Listrik EC ITS ini memang sengaja kita tanami gearbox, single speed. Mobil ini bergerak dengan transmisi satu percepatan," kata Dosen Pembimbing Mobil Listrik EC ITS, Nur Yuniarto, akhir pekan lalu.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Antara mobil listrik dengan mobil konvensional sepertu mesin bensin dan diesel memang ada perbedaan. Karakteristik mobil listrik memilik daya dan putaran yang relatif rata atau flat, dimulai dari putaran mesin 0 rpm, sampai putaran maksimal.
Sementara mesin konvensional memiliki kurva dari putaran 0 rpm hingga putaran maksimal. Itulah kenapa mobil bensin dan solar menggunakan gearbox dengan multiple speed.
"Kalau mobil listrik, karena daya dan putarannya flat maka hanya dibutuhkan transmisi satu percepatan saja," jelas pria berkacamata ini.
Fungsi gearbox yang ditanam ini, adalah hanya untuk memperlambat kecepatan mobil saja bukan untuk menghentikan kendaraan. Mobil Listrik EC ITS ini digunakan sistem pengereman yang manual, dan baru akan dirancang mengadopsi piranti anti-lock breaking sistem (ABS).
"Meski masih menggunakan pengereman manual, pernah kita coba dengan kecepatan yang cukup tinggi, dan langsung kita rem mendadak mobil ini sudah bisa berhenti dalam jarak tertentu dan stabil," jelasnya.
Meski masih berstatus mobil riset, namun beberapa fitur mobil dengan desain sporty dan
elegan ini sudah berbasis Android Aplication. Bahkan sudah terintergrasi secara online, termasuk dalam perangkat GPS (Global Positioning System).
(zwr)