Share

Honda Buktikan Tak Bergantung Pada DP Rendah

Azwar Ferdian, Okezone · Selasa 15 Januari 2013 13:55 WIB
https: img.okezone.com content 2013 01 15 52 746483 ZPV0THmiVe.jpg F: Honda Brio (Okezone)

JAKARTA– Pencapaian maksimal di 2012 membuat Honda Prospect Motor (HPM), menembus rekor tertinggi penjualan selama berkarier di Indonesia, dengan angka 69.320 unit kendaraan.
 

Angka tersebut naik 53 persen dibanding pendapatan di 2011, dimana HPM hanya melepas sekitar 45 ribu unit, setelah banyak mengalami kendala di dua tahun lalu. Namun, pada 2012 HPM juga bukan tanpa masalah, terlebih pasokan stok sempat terhambat di awal tahun.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

“Pada 2012 kita naik 53 persen dibanding 2011. Ini sangat baik, dimana Honda mampu bertahan di tengah banyaknya masalah. Pada awal tahun, pasokan stok mobil sempat macet. Saat itu tidak ada stok Jazz dan beberapa sedan. Itu sudah pukulan buat kami,” jelas Marketing & After Sales Services Director PT Honda Prospect Motor, Jonfis Fandy, berbicara kepada Okezone, Selasa (15/1/2013).

 

Lalu, pada pertengahan tahun perlahan pasokan barang mulai pulih dan HPM sudah mulai bisa memenuhi permintaan konsumen. Tapi, kembali di pertengahan 2012 lalu industri automotif bertemu dengan kendala kenaikan uang muka, dimana DP minimal cicilan kredit roda empat sebesar 30 persen.

 

“Sangat beruntung Honda tidak pernah menawarkan kredit murah. Konsumen di segmen medium-high sudah terbiasa dengan DP besar, dan itu memberikan keuntungan buat Honda saat ada kebijakan kenaikan uang muka kredit,” lanjut Jonfis.

 

Kedepannya, HPM akan fokus pada minimalisasi inden pada setiap pemesanan kendaraan. Jonfis menegaskan, dengan persaingan ketat setiap produsen saat ini, konsumen sudah mulai jeli memilih produsen yang memiliki pelayanan maksimal.

 

“Rasanya sekarang sudah tidak bisa lagi memberikan inden lama kepada konsumen. Honda sudah belajar banyak pengalaman ini sejak 1999. Dengan adanya pabrik baru nanyi, kami akan meningkatkan kapasitas produksi dan ini bisa meminimalisasi inden,” tutup Jonfis.

(zwr)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini