Share

Mobil Listrik Nasional Perlu Investasi Pemerintah

Arief Aszhari, Okezone · Jum'at 11 Januari 2013 11:28 WIB
https: img.okezone.com content 2013 01 11 52 744632 X5rq5J7KpG.jpg F: Tucuxi saat diuji Dahlan di Senayan(Okezone)

JAKARTA- Kasus mobil listrik Tucuxi membuktikan bahwa dalam pengembangan sebuah mobil nasional (mobnas) masih membutuhkan proses yang sangat panjang.

Bila memang pengembangan mobil listrik tersebut dimaksudkan untuk dijadikan sebuah proyek mobil nasional, tentu masih harus melewati proses yang panjang. Pengamat automotif Suhari Sargo mengatakan, kasus Tucuxi sudah membuktikan bahwa harus ada aturan, proses dan peran pemerintah dalam pengembangan proyek mobil nasional.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Dengan kejadian ini harus disadari bahwa pengembangan mobil nasional memerlukan proses yang panjang, harus ada aturan yang jelas, dan juga peran pemerintah," jelas Suhari Sargo Saat berbincang dengan Okezone, Jumat (11/1/2013).

 

Suhari menuturkan, mobil listrik Tucuxi adalah prototipe yang masih harus diuji kemampuan dan kualitasnya. “Itu prototype dan jangan langsung diuji di medan berat. Sama halnya dengan Esemka waktu itu yang sempat dilakukan beberapa penyempurnaan sebelum dilakukan uji jalan oleh Joko Widodo," tambah Suhari.

 

Suhari juga mengatakan sangat dibutuhkan peran pemerintah dalam pengembangan mobil nasional. Pemerintah bisa menjadi investor dalam pengembangan mobil nasional. Ketika berhasil dirancang, pemerintah yang harus mencoba kualitas mobil tersebut dengan digunakan sebagai mobil dinas.

 

"Pemerintah harus berani menjadi investor, jangan sampai pengembangan mobil nasional diserahkan kepada perusahaan asing. Boleh saja mendatangkan mesin dari luar negeri untuk mobil nasional, tapi tetap harus Pemerintah yang memegang semua kendali dan peraturannya," tegas Suhari.

 

Dalam pengembangan mobil listrik, harus ada pengembangan industri pendukungnya, pembangunan pabrik baterai yang akan digunakan, ada stasiun pengisian baterai yang memadai, dan juga ada tempat uji tes kendaraan model prototipe.

 

"Di negara maju ada tempat pengujian mobil prototype. Untuk sebuah mobil baru harus melewati beberapa kali tes pengujian kualitas dan kekuatan mobil, baru bisa dilakukan uji jalan. Jadi tidak asal dalam pengujian mobil prototipe untuk mobil baru, inilah yang belum dimiliki Indonesia," tutup Suhari.

(zwr)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini