Share

Kisah WNI Peserta Kompetisi Subaru Challenge

Anton Suhartono, Okezone · Minggu 28 Oktober 2012 14:43 WIB
https: img.okezone.com content 2012 10 28 52 710188 S5KkChZv3Q.jpg Maryatna (28), peserta Subaru Challange dari Indonesia (foto: Anton Suhartono/Okezone)

SINGAPURA- Tidak ada ambisi besar bagi Maryatna (28) untuk mendapat mobil Subaru Impreza XV 2.0i seharga Rp388 juta.

Kompetisi ketahanan memegang sedan Subaru atau MediaCorp Subaru Challenge - The Asian Face off yang diikutinya hanya untuk melatih dan mengukur ketahanan fisik. Selain itu, juga karena ingin berkontribusi mewakili Indonesia.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Tahun ini, Subaru Challenge diikuti oleh 400 peserta dari 10 negara di Asia, termasuk Indonesia. Sembilan negara lainnya adalah Kamboja, China, Hong Kong, Malaysia, Filipina, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan tentunya tuan rumah Singapura.

"Sebenarnya sama saja sama tahun lalu. Enggak ada persiapan yang luar biasa, cuma jaga stamina saja. Syukur kalau bisa bertahan, tapi kalau pun gugur juga enggak apa-apa. Bukan mobilnya juga yang saya kejar, tapi untuk mengukur ketahanan saja," tutur pria yang bekerja sebagai tradding saham itu.

Untuk bisa bertahan berdiri selama setidaknya 72 jam, kata dia, amat sulit. Tangan peserta tidak boleh keluar dari gambar telapak tangan yang sudah dipasang di setiap mobil, apalagi diangkat. Bila terjadi, maka marshal akan mendiskualifikasi peserta.

Peserta hanya diberi kesempatan istirahat selama lima menit setiap enam jam. Itu pun, mereka sama sekali tidak boleh meminum obat penambah stamina, penahan rasa kantuk, dan lainnya. Tidak hanya itu, panitia juga tidak membolehkan peserta mengenakan penutup kepala apa pun, sehingga mereka tidak bisa menghindari sengatan sinar matahari dan air hujan.

Kegiatan yang sudah diselenggarakan sejak 2002 ini memang sengaja diadakan setiap Oktober. Pasalnya, pada bulan tersebut cuaca di Singapura relatif berimbang antara hujan dan panas, sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi perserta.

Pada Subaru Challenge tahun lalu, lanjut Maryatna, dia hanya bisa bertahan selama 70 jam. Perjuangannya berakhir di subuh hari kedua. "Bukannya karena fisik yang enggak kuat  waktu itu, cuma masalahnya ngantuk berat karena dua hari tidak tidur," jelas pria warga Cengkareng, Jakarta Barat itu.

Dia menambahkan, posisi sangat menentukan setiap peserta untuk bisa bertahan selama mungkin. Setiap bagian mobil memiliki tingkat kesulitan tersendiri. Peserta yang kebagian memegang bagian mobil yang datar atau horizontal, seperti engine hood dan bagasi, tentu akan sangat terbantu. Tahun lalu, Maryatna mendapat posisi tersebut sehingga dia bisa bertahan lama.

Beda halnya dengan peserta yang harus memegang kaca jendela, baik samping, depan, maupun belakang. Posisinya yang vertikal atau miring membuat pergelangan tangan akan lebih cepat pegal.

"Kalau pegang jendela kan pergelangan tangan mau enggak mau harus ditekuk jadi lebih cepat capai dan pegal. Beda sama kap mesin atau bagasi yang datar, telapak tangan tinggal ditaruh," jelasnya.

Hal senada diungkapkan Antony Julyanto (22). Peserta asal Jakarta ini mengatakan kans untuk mendapat mobil Imreza XV 2.0i sangat kecil. Apalagi, selama 11 kali diadakan, peserta asal Indonesia belum pernah sekali pun menang.

Menurut mahasiswa London School itu, modal utama untuk menang dalam kompetisi ini cuma fisik, Tampaknya, kata dia, peserta dari negara lain, seperti Singapura, Filipina, dan Thailand lebih unggul dalam hal tersebut. "Yang penting berusaha saja sih, mungkin aja ada keajaiban," ungkapnya.

Terlepas dari iming-iming hadiah yang besar, baik Maryatna dan Antony sepakat bahwa ada kebanggaan saat mereka terpilih mewakili Indonesia. Pada seleksi di tingkat nasional yang diadakan di Jakarta beberapa waktu lalu, hanya dipilih 10 orang. "Semoga saja dari Indonesia ada yang bisa bertahan lebih dari 72 jam. Kan kita ikut bangga juga," ujarnya ringan.

Memang, kompetisi ini bukan sekadar ajang untuk menunjukkan siapa yang paling kuat, namun juga membanggakan negara. Tak heran bila di venue kompetisi, Civic Plaza, Ngee Ann City, selalu menggema yel-yel yang dipekikkan peserta maupun pendukung. Subaru Challenge - The Asian Face off juga untuk untuk gengsi negara.

(uky)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini