Share

Gaikindo Masih Yakin Mobil Tembus 1 Juta Unit

Sandra Karina, Koran SI · Kamis 06 September 2012 19:01 WIB
https: img.okezone.com content 2012 09 06 52 686230 MvuQQ3ci9q.jpg F: Toyota Grand Fortuner VNT (Aditya M/Okezone)

JAKARTA - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tetap optimistis penjualan mobil hingga akhir tahun ini bisa menembus angka 1 juta unit. Ketua Umum Gaikindo Sudirman Maman Rusdi mengatakan, penjualan mobil selama Januari hingga Juli 2012 sudah mencapai 637.778 unit.
 

Apabila penjualan bulan Agustus 2012 mencapai 77.000 unit, maka total penjualan selama delapan bulan pertama di tahun ini bisa mencapai 714.778 unit. Sehingga, kata dia, penjualan mobil selama empat bulan terakhir diperkirakan bisa mencapai 1 juta unit. Namun, Sudirman masih akan tetap melihat perkembangan penjualan setelah bulan Agustus.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

“Pekan pertama dan kedua biasanya slow. Pekan ketiga bisa tinggi. Akhir September berapa turunnya nanti, jadi kita bisa menganalisa Oktorber, November, Desember. Apakah karena kenaikan uang muka atau bukan. Kenaikan uang muka yang kena rata-rata yang dibawah Rp200 juta. Misalnya September turun sekian, sehingga kita bisa melihat Oktober bisa kembali ke normal lagi, anggaplah ada selisih 3,5 bulan lagi, maka kita optimis masih bisa tembus 1 juta unit,” kata Sudirman dalam jumpa pers kedua Indonesia International Motor Show (IIMS) 2012 di Jakarta, Kamis (6/9/2012).

 

Menurutnya, kenaikan uang muka (down payment/DP) dan kebijakan pemerintah lainnya, seperti kenaikan harga minyak dan sudah habisnya kuota BBM bersubsidi memang menimbulkan dampak. Namun pihaknya tidak mengetahui seberapa besar dampaknya terhadap masing-masing prinsipal mobil.

 

“Dampak kenaikan DP memang ada, tapi karena memang ekonominya membaik, daya beli masyarakatnya masih tinggi. Jadi beberapa tipe-tipe tertentu ada yang terkena dan ada yang naik. Jadi ada yang turun dan naik, tapi secara keseluruhan ada kenaikan,” jelasnya.

 

Sudirman juga optimis bahwa industri automotif Indonesia bisa menyalip Thailand dalam 3-4 tahun mendatang. Menurutnya, hal itu harus didukung oleh sejumlah faktor, seperti kesiapan infrastruktur, kebijakan pemerintah, pemberian insentif untuk penelitian dan pengembangan, dan kemudahan dalam mendapatkan bahan baku, seperti besi baja, aluminium, karet dan plastik.

 

“Kalau infrastruktur berjalan dan ekonomi membaik maka pelaku industri akan tambah kapasitas sesuai permintaan yang ada. Kita sudah bicara dengan pemerintah dan blue print pemerintah sudah ada,” ucapnya.

 

Menurutnya, kapasitas produksi Thailand saat ini bisa mencapai 2 juta unit. Sebesar 50% kapasitas produksi Thailand diekspor, dan sisanya untuk pasar dalam negerinya.

 

“Mereka sudah disiapkan sejak tahun 2.000. Kapasitas produksi kita 900.000 an. Tahun depan mungkin bisa 1,2-1,3 juta unit . Tergantung kebijakan merek kalau mau jadikan Indonesia sebagai basis produksi. Kalau kebijakan pemerintah mendukung dan pasar disini membaik,” terangnya.

(zwr)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini