Prancis Sebut Hyundai & KIA Lakukan Dumping

PARIS - Pemerintah Prancis menuding dua pabrikan asal Korea Selatan Hyundai dan KIA, melakukan praktik dumping atau melakukan penjualan dengan harga di bawah standar.

Tudingan tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Perindustrian Prancis Arnaud Montebourg. Dia mengatakan kebijakan harga produsen mobil Korea, membuat daya saing mobil lokal seperti Renault dan PSA/Peugeot-Citroen, melemah. Produsen lokal kehilangan penjualan dan pangsa pasar di rumah sendiri.

Montebourg meminta Komisi Eropa untuk menyelidiki legalitas strategi Grup Hyundai di Prancis dan Eropa, seperti Uni Eropa. Korea Selatan dan Uni Eropa baru-baru ini telah menandatangani perjanjian perdagangan bebas.

Menurut pejabat Prancis, Hyundai Group, yang memiliki Hyundai Motor Company dan KIA Motors Corporation, mematok harga mobil yang di bawah nilai pasar. Imbasnya, Hyundai dan KIA mendapatkan pangsa pasar yang besar di Prancis dan Eropa.

"Hyundai dan KIA bersaing secara tidak adil. Ini pembuat mobil Prancis semakin tersisih dan ini jelas tidak dapat diterima oleh kami," tegas Montebourg seperti dikutip oleh Automotive News.

Hyundai sendiri langsung menolak tuduhan tersebut. Juru bicara perusahaan mengatakan, Hyundai Group memiliki diskon harga rata-rata di Uni Eropa pada paruh pertama 2012 sebesar 2.137 euro. Sedangkan insentif harga Hyundai adalah 88 persen dari rata-rata tersebut atau sebesar 1.870 euro.

"Keberhasilan Hyundai di Eropa didasarkan pada produk yang dirancang, didesain dan dibangun di Eropa," kata CEO Hyundai Eropa Allan Rushforth. "Model kami yang paling populer, dan hemat bahan bakar, dijual di Prancis yang dirakit di pabrik-pabrik Eropa kami seperti di Republik Ceko dan Turki," tambahnya.