Share
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mushika Formula ITB Langsung Diterbangkan ke Jepang

Iman Herdiana , Jurnalis-Senin, 27 Agustus 2012 |18:06 WIB
F: MNC Mushika Formula ITB (Iman H/Okezone)
F: MNC Mushika Formula ITB (Iman H/Okezone)
A
A
A
BANDUNG – Mobil MNC Mushika Formula Institut Teknologi Bandung (ITB) akan langsung diterbangkan ke Jepang, malam ini, Senin (27/8/2012). Sebelumnya, mobil hasil rancangan mahasiswa ITB ini secara resmi dilepas Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
 
“Untuk mobil hari ini diberangkatkan ke Jepang,” kata Ketua Tim Mushika Formula ITB, Tri Aghna Satriya, di sela peluncuran Mushika Formula ITB, di Kampus ITB, Jalan Ganesha, Bandung, Senin (27/8/2012).
 
Rencananya, mobil formula mini berkapasitas satu orang driver ini, akan diterbangkan melalui jalur udara ke Jepang. Selanjutnya, sambung Tri, anggota tim yang akan berangkat terdiri dari sembilan orang teknisi dan empat orang driver. Mereka akan ke Jepang 31 Agustus mendatang.
 
Mushika Formula ITB akan mengikuti Formula Society of Automotive Engineers Internastional (SAE) khusus mahasiswa di Sirkuit Ecopa Shizuoka Prefecture, Aino, Jepang 3-7 September 2012 mendatang. Mobil balap pertama rancangan mahasiswa ITB ini akan bersaing dengan mobil dari negara-negara seperti Thailand, Cina, tuan rumah Jepang, dan negara lainnya.
 
Selain Mushika, Universitas Gadjah Mada (UGM) juga mengirimkan timnya untuk mengikuti kompetisi ini. Mushika Formula ITB dan Tim UGM sekaligus menjadi mobil pertama Indonesia yang mengikuti kompetisi internasional kelas mahasiswa ini.
 
Tri menuturkan, perancangan Mushika Formula ITB memakan waktu 9 bulan, terkait dengan program kelanjutan dari kegiatan Tim Mushika ITB pada 2011. Mushika mampu melaju hingga 120 km/jam.
 
Spesifikasi Mushika memakai mesin 600cc, CBR 600RR Supersport, yang ddikawinkan dengan ECU Haltech Platinum Sport 1.000 sehingga Mushika bisa diprogram. Wheel base Mushika 1.625 mm, track width front 1.200 mm dan rear 1150 mm, dengan weight 220 kg. Mushika juga dilengkapi dengan sistem pendingin cair.
 
Dengan mesin tersebut, akselerasi atau tarikan pertama Mushika dalam waktu 0 hingga 75 detik mampu melaju sejauh 75 meter. Kecepatan saat dibelokan juga ditargetkan bisa melaju hingga 40 kilometer perjam. Tri menyebutkan, uji coba mobil dilakukan di dalam Kampus ITB, bukan di sirkuit mengingat keterbatasan waktu. “Mobil ini sudah uji coba, keliling kampus sudah lancar,” katanya.
 
Namun dalam peluncuran tersebut, Mushika sempat mogok karena rantai roda belakang dengan mesinnya longgar. Tri menegaskan, hal itu tidak masalah berarti karena nanti di Jepang akan dilakukan test drive kembali.
 
Kendala yang akan dihadapi Mushika, lanjutnya, adalah panas alias over hit. Kepanasan ini diprediski akan terjadi saat 20 lap di sirkuit Jepang. Untuk itu, sangat penting untuk melakukan test drive di sitkuit Jepang tersebut.
 
Pada Formula SAE kelas mahasiswa di Jepang nanti, Mushika Formula ITB akan mengikuti dua kategori kompetisi yakni statik yang meliputi penilaian interior dan eksterior mobil. Dalam hal ini, Tri dan timnya optimis bisa meraih Best Rookie, gelar yang disediakan bagi tim pendatang anyar dalam Formula SAE tersebut. Indonesia berpeluang mendapatkan Best Rookie karena baru kali pertama mengikuti Formula SAE.
 
Optimisme ini karena perancangan hingga pembuatan Mushika dilakukan oleh Tim Mushika Formula ITB sendiri. Kejuaraan itu menghendaki bahwa tim yang akan ikut berkompetisi harus mampu membuat sendiri mobil formulanya. Sebelum mengikuti kompetisi, peserta harus mengirimkan pelaporan administrasi tentang pembuatan mobil balap untuk diikutsertakan. Biaya pembuatan mobil ini dari awal hingga keberangkatan ke Jepang diperkirakan Rp400 juta.
 
“Itu ada semacam komitmennya, bahwa kita harus bikin mobil sendiri. Mobil ini jelas hand made, sebelumnya kita sudah mengirimkan laporan ke SAE, laporannya seperti pabrikan hampir 300 halaman,” tuturnya.
 
Selain kategori lomba statik, Mushika Formula ITB juga akan mengikuti kategori dinamik di mana yang diuji adalah performance mobil saat melaju di atas sirkuit. Yang dinilai meliputi performance-nya, manuver di atas track, dan seterusnya.
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita otomotif lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement