JAKARTA - PT Hyundai Motor Indonesia (HMI) mengaku masih kewalahan menghadapi inden Grand Avega yang terus membludak, sementara unit yang tersedia tidak mencukupi kuota.
"Inden Grand Avega saat ini 400 sampai 500 unit. Lama indennya sekira 2-3 bulan. Sementara suplai yang kami terima hanya 200 unit," ungkap Jongkie D Sugiarto, Presiden Direktur HMI di Jakarta baru-baru ini.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Lambannya pasokan dari Korea Selatan ke Indonesia yang menjadi kendala utama yang dirasakan Hyundai Indonesia. Pabrikan asal negeri gingseng tersebut lebih mendahulukan pasar Amerika dan Eropa. Terlebih lagi di kawasan ASEAN belum ada pabrik Hyundai yang berdiri.
"Satu-satunya region yang belum ada pabrik Hyundai cuma di ASEAN," papar Jongkie yang juga Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) ini.
Sekadar informasi, Grand Avega dipersenjatai mesin Gamma 1.4 liter DOHC yang dikawinkan dengan sistem transmisi manual 5 percepatan. Mesin ini diklaim memiliki tenaga sebesar 108 PS pada 6300 rpm dan torsi 13,9 Kg pada 5000 rpm.
Grand Avega memiliki tingkat kenyamanan cukup baik berkat sistem suspensi yang mumpuni. Di bagian depan tertanam shock MacPherson Strut w/Stabilizer dan belakang menggunakan Coupled Torsion Beam Axle. Berkat fitur Electric Stability Control (ESC), Grand Avega semakin enak untuk diajak bermanuver.
Mobil yang diluncurkan saat ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2011 lalu ini dilepas dengan banderol Rp161,5 juta untuk versi manual dan Rp171,5 juta untuk matik.
(ian)
