Share

BUMN Siapkan Stasiun Pengisian Ulang Mobil Listrik

Marieska Harya Virdhani, Okezone · Senin 16 Juli 2012 10:59 WIB
https: img.okezone.com content 2012 07 16 52 663809 Q5awZUq4Fs.jpg F: Mobil listrik buatan Depok (Marieska/Okezone)

DEPOK – Permasalahan mobil listrik di Indonesia adalah keberadaan infrastruktur pendukung yang belum memadai. Ini sangat disadari Pemerintah sebagai kendala utama dalam memproduksi massal mobil listrik.
 

Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong para produsen mobil listrik untuk memproduksi massal mobil listrik. Meneg BUMN Dahlan Iskan menargetkan pertengahan tahun depan, mobil listrik dapat diproduksi secara massal.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Rencana ini sambil menunggu aturan yang sedang dirumuskan oleh Pemerintah tentang mobil listrik. Akhir Agustus 2012, semua contoh mobil listrik sudah jadi, baik yang kelas MPV, sedan kecil, minibus, atau mobil kecil kelas 1000cc, dijadwalkan sudah rampung.

 

“Pertengahan tahun depan sudah bisa diproduksi secara massal. Akhir tahun mulai selesai proses administrasinya,” ujar Dahlan di Pabrik Mobil Dinas PT Sarimas Ahmadi Pratama, Jatimulya, Cilodong, Depok, Senin (16/08/12).

 

Setelah itu, kata Dahlan, pihaknya bersama PLN tengah memikirkan sarana pendukung ataupun infrastruktur mobil listrik. Terutama soal pengisian baterai mobil listrik yang akan habis setiap jarak tempuh 130 kilometer.

 

“Kami akan konsen soal infrastruksur. Seluruh pom bensin Pertamina, kantor PLN cabang ranting, tempat–tempat parkir pemerintah, pusat perbelanjaan akan disediakan stasiun pengisian ulang. Tentu ada tarifnya, nanti mau beli berapa KWH,” jelasnya.

 

1 KWH untuk mobil listrik hanya membutuhkan uang Rp1000 untuk jarak tempuh 10 kilometer. Dahlan menargetkan pertengahan tahun depan soal kesiapan infrastruktur telah rampung.

 

“Setelah itu baru bicarakan jalur distribusi, marketingnya, tahap pertama dengan mutu yang baik dan diterima oleh pasar. Lalu infrastruktur, pertengahan tahun depan sudah selesai infrastrukturnya, sehingga pertengahan tahun depan sudah bisa diproduksi missal,” kata mantan Dirut PLN ini.

(zwr)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini