Menristek Bawa Bus Listrik LIPI ke DPR

Fiddy Anggriawan , Jurnalis-Rabu, 27 Juni 2012 |11:04 WIB

F: Bus Listrik LIPI (Fiddy A/Okezone)

JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta membawa mobil listrik nasional ini ke gedung DPR RI, Senayan, Jakarta. Microbus (bus kecil) ini diperlihatkan kepada anggota Komisi VII yang merupakan mitra kerja Kemenristek.

Menurut Gusti, mobil listrik ini adalah prototype research atau contoh penelitian yang dilakukan oleh LIPI. Pada kesempatan kali ini, dia membawa jenis mobil angkutan engan kapasitas 15 orang penumpang.

"Jadi ini kita coba, karena sudah jadi saya coba dulu untuk dipakai sambil dievaluasi. Yang jelas ini menggunakan listrik berarti tidak ada efek gas rumah kaca dan ramah lingkungan," ungkap Gusti kepada wartawan di ruang tamu Komisi VII DPR RI, Jakarta, Rabu (27/6/2012).

Gusti menambahkan, dalam perhitungan penggunaan bahan bakannya jelas lebih efisien dibandingkan mobil konvensional. Keunggulan utamanya karena menggunakan tenaga listrik jadi sumber energinya banyak.

"Biasanya kalau menggunakan BBM hanya bisa pakai BBM saja. Tapi kalau ini menggunakan listrik jadi terserah sumbernya mau dari mana? Apakah dia mau dari gas, batu bara, dan micro hidro, semua bisa," simpulnya.

Rencananya, kalau sudah diproduksi massal maka banyak tempat pengisian ulang listrik yang harus disiapkan, seperti di SPBU, di beberapa tempat parkir, dan di pusat perbelanjaan. Selain juga bisa dibuat di rumah sendiri.

"Untuk bus besar ini, sekali diisi ulang listrik bisa jalan sampai 150 kilometer. Tapi sayaratnya jangan pakai AC, karena memakan tenaga tambahan. Mobil ini sudah lengkap ada AC, TV dan lain-lain,” lanjut Gusti.

Sebelumnya, Bus Listrik yang dibuat oleh Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronika LIPI tersebut mampu membawa 15 orang penumpang dengan kecepatan maksimal 100 km/jam serta mampu berjalan sejauh 150 km dengan sekali pengisian batere 500 ampere.

Bus Listrik yang menggunakan baterai Lithium (LifeP04) itu, menurut peneliti mobil listrik LIPI Abdul Hafid, mampu menurunkan biaya operasional lebih dari 50 persen dan menurunkan biaya perawatan hingga 70 persen dibanding mobil biasa.