Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia, Gunadi Shinduwinata menjelaskan, bahwa revisi target tersebut dikarenakan situasi kenaikan uang muka kredit sepeda motor menjadi minimal 25 persen.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Sebenarnya penurunannya sudah terjadi sejak Januari. Akhirnya waktu menghadapi kenaikan uang muka, kita melakukan koreksi terhadap rencana kita. Semula 8,4 juta tapi karena ada aturan ini, kita memperkirakan hanya akan mencapai 6,3 juta unit. Ada penurunan sekira 20 persen," ungkap Gunadi kala ditemui di kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Kamis 21 Juni 2012.
Gunadi melanjutkan, dalam penjualan sepeda motor tersebut, sebanyak 70 persen konsumen menggunakan sistem kredit dan sisanya atau 30 persen menggunakan sistem pembayaran sistem tunai.
"Sebanyak 70 persen yang kredit itu, setengahnya hanya mampu membayar DP sebesarv 10 persen. Kalau uang mukanya naik menjadi 25 persen, berarti mereka sudah tidak sanggup membayar. Artinya ada koreksi pasar sebesar 50 persen," paparnya.
(zwr)