Share

Kenaikan DP Mempengaruhi Produksi Mobil

Sandra Karina, Koran SI · Rabu 25 April 2012 18:02 WIB
https: img.okezone.com content 2012 04 25 52 618446 jaJEjQDsjS.jpg F: Ilustrasi (autoevolution)

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) akan membatasi DP kredit motor minimal 25 persen dan mobil 30 persen di perbankan. Aturan itu diatur dalam Surat Edaran (SE) Nomor 14/10/DPNP per 15 Maret 2012 tentang penerapan manajemen risiko pada bank yang melakukan pemberian kredit kepemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB).

 

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Sudirman Maman Rusdi mengatakan, kenaikan DP secara otomatis juga akan mempengaruhi produksi mobil.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

 

“Kalau penurunan penjualan pasti akan diikuti penurunan produksi. Kalau turun, kerja lembur dikurangi. Jangan sampai turun karena akan berdampak pada pengurangan tenaga kerja di tingkat pabrik dan akan merembet ke industri komponen,” jelas Sudirman dalam jumpa pers The 20th Indonesia International Motor Show (IIMS) 2012, Rabu (25/4/2012) di Jakarta.

 

Apabila produksi terus menurun, maka, lanjutnya, akan berdampak terhadap investasi di sektor automotif, termasuk komponen kendaraan.

 

“Yang paling saya khawatirkan, kalau penurunan ini terus berlanjut, investor yang saat ini melakukan ekspansi kapasitas termasuk industri komponen banyak yang masuk, bisa saja mengurungkan niatnya berinvestasi di Indonesia,” paparnya.

 

Ketua Penyelenggara IIMS 2012 sekaligus Ketua III Gaikindo Johnny Darmawan Danusasmita menambahkan, selain membayar DP, konsumen juga harus terbebani biaya cicilan pertama, asuransi, dan lain sebagainya.

 

“DP dampaknya bisa besar menghilangkan purchaising power. 60-70 persen medium low dilakukan secara kredit. Apakah sanggup selain bayar kenaikan DP, karena ada cicilan pertama, asuransi, dan lain sebagainya. Kita selalu himbau kepada pemerintah biar sejalan. Saat ini, investasi di Indonesia luar biasa. Mereka melihat pasar Indonesia berpotensi,” kata Johnny.

 

Presiden Direktur BII Finance Center Alexander mengatakan, konsumen mungkin akan menunda untuk membeli kendaraan ketika DP naik. Jadi, kata dia, apabila orang membutuhkan kendaraan, maka akan membelinya. Meski, harus menunda sementara.

 

“Kita tidak usah terlalu pesimis. Kalau butuh seharusnya bisa penuhi atau penundaan. Orang butuh pasti beli. Itu perusahaan. Membeli tapi menunda. Karena, dengan melihat kondisi perekonomian ekonomi Indonesia semakin baik.

 

Kenaikan DP sekitar 20-25 persen, kata dia, akan melebarkan target pasar dari BII Finance.

 

“Juni-Juli akan terjadi penurunan penjualan 10-15 persen. Saat ini portofolio kami rata-rata DP sekitar 30 persen. Misalnya nanti 20-25 persen kami tidak masalah karena melebarkan target pasar,” tandasnya.

(ian)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini