Share

Penjualan Mobil Bisa Anjlok 25 Persen

Sandra Karina, Koran SI · Rabu 25 April 2012 17:48 WIB
https: img.okezone.com content 2012 04 25 52 618441 vVmY59Eypd.jpg F: ilustrasi (Okezone)

JAKARTA - Penjualan mobil di semester II/2012 dikhawatirkan akan anjlok hingga 25 persen dari semester I/2012 yang ditargetkan sebesar 500.000 unit. Penurunan itu disebabkan oleh kenaikan uang muka (down payment/DP) kendaraan yang mulai berlaku bulan Juni 2012.

 

Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) membatasi DP kredit motor minimal 25 persen dan mobil 30 persen di perbankan. Aturan itu diatur dalam Surat Edaran (SE) Nomor 14/10/DPNP per 15 Maret 2012 tentang penerapan manajemen risiko pada bank yang melakukan pemberian kredit kepemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB).

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

 

Selain itu, Kementerian Keuangan juga membatasi DP kredit kendaraan di perusahaan multifinance atau leasing minimal 20 persen untuk motor dan 25 persen untuk mobil. Aturan itu diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 43/PMK 010/2012 tentang uang muka pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor pada perusahaan pembiayaan.

 

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Sudirman Maman Rusdi mengatakan, apabila penjualan di semester II/2012 turun hingga 25 persen, maka total penjualan hingga akhir tahun ini hanya bisa mencapai 875.000 unit, atau meleset dari target awal yang sebesar 940.000 unit.

 

Padahal, lanjutnya, penjualan di semester II di tahun-tahun sebelumnya biasanya lebih tinggi yakni 55 persen dibandingkan semester I.

 

“Kalau semester II turun 25 persen, mungkin menjadi 875.000 unit. Dengan asumsi kalau di semester I mencapai 500.000 unit. Penurunan itu kita ambil angka tengahnya dari perkiraan anggota yang sekitar 15-40 persen. Dengan adanya kebijakan DP, maka target akan terkoreksi banyak,” kata Sudirman dalam jumpa pers The 20th Indonesia International Motor Show (IIMS) 2012, Rabu (25/4/2012) di Jakarta.

 

Pasalnya, kata dia, secara rata-rata sekitar 65 persen penjualan mobil masih dilakukan secara kredit, terutama untuk kelas menengah kebawah.

 

“Berdasarkan data dan masukan para anggota Gaikindo, penjualan secara average 65 persen dilakukan kredit. Bahkan ada yang 75 persen. Tapi rata-rata 65 persen. Kalau DP jadi naik sesuai ketentuan Kemenkeu dan BI, maka daya beli masyarakat akan berkurang,” jelasnya.

(ian)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini