"Mobil ini merupakan bagaian dari proyek nasional yang sama dengan mobil SUV yang dirakit SMK Solo," kata Bahrun, Kepala Sekolah SMKN 2 Surabaya kepada Okezone ketika ditemui di SMKN 2 Surabaya, Jalan Tentara Genie Pelajara, Surabaya, Sabtu (7/1/2012).
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Bahrun menjelaskan, proses perakitan mobil ini membutuhkan waktu selama 21 hari. Sementara seluruh onderdil mobil diimpor dari China. Otomatis, dalam waktu tersebut sebanyak 20 Siswa SMKN 2 Surabaya Jurusan Otomotif terlibat dalam perakitan ini. Siswa-siswa itu bekerja bergantian, dan dalam sehari harus bekerja selama 12 jam.
"Mereka terbagi dalam dua shift. Kebetulan ada yang masuk pagi dan siang. Siswa-siswa itu dari kelas XI dan XII," jelas pria sudah menjabat kepala sekolah dua tahun di SMKN 2 Surabaya itu.
Kesulitan dalam merakit mobil ini, adalah tidak ada panduan maupun petunjuk gambar dari onderdil mobil yang diimpor tersebut. Beruntung, beberapa siswa yang terlibat pernah melakukan Praktek Industri (PI) di beberapa perusahaan perakitan mobil-mobil Jepang.
“Proses yang lama adalah memilah onderdil-onderdil itu. Mereka yang bekerja terbagi dalam tim sasis, mesin dan kelistrikkan. Bayangkan, petunjuk gambar dan petunjuk tulisan dalam bahasa China. Kami lebih banyak menggandalkan feeling saja," cetusnya.
Saat ini, mobil berkapasitas 150 cc sudah bisa di jalankan. Sayangnya, Mobil ini belum sempurna sepenuhnya karena masih akan melalui proses spooring dan balancing. Termasuk, proses pengujian emisi hingga sertifikat laik jalan. Namun, secara garis besar mobil ini sudah dijalankan.
"Rencananya pada ulang tahun sekolah mobil akan sempurna dan sudah bisa Test Drive. Saat itu juga akan kami launching," kata Bahrun seraya menyebut ulang tahun SMKN 2 Surabaya pada 12 Januari mendatang.
(zwr)
