Share

Presiden Ditantang Gunakan Mobil Nasional

Genta Wahyu, Okezone · Selasa 03 Januari 2012 17:24 WIB
https: img.okezone.com content 2012 01 03 52 551055 dSzOBQM9wA.jpg F: Esemka Rajawali (Genta Wahyu/Okezone)

SOLO - Wakil Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menantang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menggunakan produk karya anak bangsa, salah satunya mobil Kiat Esemka karya siswa SMK di Solo.

"Presiden harus berani melakukan revolusi penggunaan produk dalam negeri, seperti mobil Kiat Esemka.Bila perlu mobil dinas diganti prodak dalam negeri," jelas FX Hadi Rudiyatmo,kepad Okezone,Selasa (3/1/2012).

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Menurut dia, Presiden harus berani menginstruksikan kepada semua kepala daerah untuk menggunakan mobil buatan dalam negeri. "Baguskan bila semua kepala daerah menggunakan mobil buatan SMK kan bagus," ucap dia.

Lebih lanjut, Rudy (panggilan akrab Wakil Wali Kota) mengharapkan supaya Presiden segera memberikan instruksi kepada Kementerian Perhubungan supaya segera mengeluarkan ijin laik jalan mobil Kiat Esemka tersebut.

"Waktu itu kebijakannya emisi euro 2 tetapi ketika mobil sudah jadi kebijakan emisinya dinaikkan menjadi euro 4," kata dia.

Jika ijin laik jalan sudah keluar, Rudy akan melakukan test drive mobik tersebut hingga Jakarta. "Biar mobilnya dilihat orang-orang di Jakarta," ujarnya.

Bahkan, dia mengakui jika sudah pensiun akan mengabdikan diri menjadi instruktur di Solo Techno Parka sebagai tempat pembuatan mobil karya siswa SMK tersebut.

"Kalau ngelas dan ngecat saya bisa karena dulunya saya juga instruktur di pabrik. Saya akan mengabdikan diri dan tidak menerima gaji karena ini untuk sosial," paparnya.

Selain jenis mobil keluarga, disebutkan Rudy, ada juga jenis mobil niaga dan double kabin yang sedang dikerjakan siswa SMK di Solo Techno Park.

"Yang mobil niaga itu sangat bermanfaat bagi petani karena harganya terjangkau sekitar Rp 60 juta per unit. Makanya kita menunggu dulu keluarnya surat laik jalan supaya bisa digunakan petani," ujarnya.

(zwr)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini