JAKARTA - Dua produsen sepeda motor terbesar di Indonesia yakni Honda dan Yamaha telah menyatakan komitmennya dengan mencanangkan rencana untuk melengkapi sistem bahan bakar injeksi pada setiap produknya. Pengadopsian teknologi tersebut guna mendapatkan kendaraan rendah emisi dan irit bahan bakar.
Namun hal ini nampaknya tidak berlaku bagi pabrikan Bajaj. PT Bajaj Auto Indonesia (BAI) selaku agen tunggal pemegang merek (ATPM) Bajaj di Tanah Air menyatakan belum akan menggunakan teknologi injeksi karena menilai mesin yang digunakan produknya relatif hemat bahan bakar dan rendah emisi.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Bajaj selalu memberikan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen," papar Dinesh Kulkarni, Wakil Presiden Direktur BAI.
Presiden Direktur BAI, Tomotaka Ishikawa menambahkan bahwa dengan mesin ini Bajaj dapat lolos dari uji emisi tersebut.
Rizal Tandju, Marketing Event & PR Manager BAI semakin memperkuat komentar kedua pimpinannya tersebut dengan menyatakan bahwa sistem injeksi dibutuhkan jika sudah masuk Euro 4. "Di India sendiri mesin ini sudah Euro 3. Jadi masih masuk (kategori irit dan rendah emisi)," tambahnya saat peluncuran Pulsar 220 New Decal di Jakarta, Kamis (8/12/2011).
(ian)