Seperti yang dilakukan pabrikan Toyota, secara perlahan produsen yang berbasis di Tokyo ini mulai bekerja dan berharap hasil produksi mendekati normal setidaknya bulan Juni ini. Toyota berharap pada Juni ini tahap produksi mencapai minimal 70 persen.
Secara terpisah, Japan Automobile Manufacturers Association (JAMA) merilis angka produksi pada April, bulan pertama pasca bencana alam. Angka yang ditampilkan cukup mengejutkan dimana terjadi penurunan sebesar 60 persen dengan total 292.001 unit.
Toyota menjadi salah satu perusahaan yang mengalami kerugian besar dimana tercatat penurunan hasil produksi sebanyak 78 persen atau sekitar 58.823 unit kendaraan. Pemerintah Jepang tengah menyiapkan dana talangan sebesar 617 juta Dollar AS untuk membantu perusahaan-perusahaan tersebut.
"Jepang Timur mengalami bencana besar yang mengakibatkan terganggunya rantai pasokan suku cadang pembuat mobil dan kami telah membahas dukungan keuangan bagi mereka." ujar salah seorang pejabat Jepang seperti yang dikutip dari Autoevolution, Rabu (1/6/2011).
(zwr)
