Share

Harga Mobil Takkan Naik hingga Akhir Mei Nanti

Sandra Karina, Koran SI · Rabu 27 April 2011 08:10 WIB
https: img.okezone.com content 2011 04 26 52 450273 SGk1i1A3K3.jpg Toyota Avanza (foto: Okezone)

JAKARTA- Terhambatnya produksi otomotif karena gempa Jepang tidak akan membuat agen tunggal pemegang merek (ATPM) menaikkan harga kendaraan.

Presiden Direkstur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Yohannes Nangoi,  menegaskan pihaknya tidak akan menaikkan harga jual hingga bulan Mei nanti.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

“Kami tidak ada rencana untuk menaikkan harga mobil,” tegas Yohannes di Jakarta, Selasa (26/4/2011).

Yohannes menuturkan, hingga saat ini,belum perlu menaikkan harga jual mobil. “Berdasarkan kakulasi harga, saat ini masih ok, sehingga tidak perlu ada kenaikan harga,” imbuhnya.

Pada kuartal I/2011, ujarnya, tingkat penjualan IAMI naik sekitar 19 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.  “Kuartal I/2011, penjualan kami sebanyak 6.700 unit, sedangkan pada periode yang sama tahun lalu penjualan hanya 5.600 unit,” jelasnya.  

Yohannes optimistis, penjualan sepanjang tahun ini juga akan naik hingga 18 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar 24.000 unit.

“Kami targetkan bisa meningkat 17-18 persen dibandingkan tahun lalu,” ucapnya.

Pasalnya, kata dia, minat konsumen untuk membeli mobil Isuzu  masih tinggi. “Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga semakin membaik,” tuturnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Pablic Relation Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Rouli Sijabat. “Belum ada rencana kenaikan harga,” kata Rouli.

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Sudirman Maman Rusdi, pernah mengatakan produksi dan suplai kendaraan yang terhambat akibat bencana di Jepang tidak akan menaikkan harga kendaraan. Pasalnya, kata dia, yang bisa menaikkan harga kendaraan adalah  kenaikan harga bahan baku dan nilai tukar mata uang.

(uky)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini