Share

Guru Sekolah Ciptakan Motor Berbahan Bakar Gas Elpiji

Edo Permanadhita, Okezone · Jum'at 18 Maret 2011 12:09 WIB
https: img.okezone.com content 2011 03 18 53 436243 1CujEYFJGu.jpg (foto : Didik Dono Hartono)

TEMANGGUNG – Berawal dari keprihatinan terhadap kelangkaan premium, Seorang guru bernama Sri Suryana Dwi Atmaja di Temanggung Jawa Tengah berhasil membuat terobosan baru dalam penggunan bahan bakar alternatif pada kendaraan.

Menariknya bahan bakar tersebut mudah ditemui dimana saja, karena menggunakan energi dari gas elpiji dengan tabung berkapasitas 3 kilogram.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Guru Sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Temanggung tersebut mengatakan bahwa, dengan menggunakan bahan bakar gas elpiji pada sepeda motornya, diklaim lebih irit dan ramah lingkungan dibanding menggunakan bahan bakar premium.

Menariknya, warga Desa Rejosari tersebut menemukan terobosan baru yang berbeda dengan kendaraan sejenis lainnya. Karena tetap mempertahankan karburator sebagai peranti pengabut bahan bakar.  “Jadi bila sewaktu-waktu ingin beralih kembali kepremium bisa dilakukan dengan mudah,” ujar Suryana.

Ada beberapa penyesuaian komponen yang dibutuhkan, agar sepeda motor tersebut dapat menggunakan bahan bakae gas elpiji. Selain tabung gas itu sendiri, dan selang regulator, juga dibutuhkan sebuah converter yakni alat untuk mengukur gas.

Hebatnya, converter gas tersebut dia ciptakan sendiri. Alat tersebut juga diperlukan sebagai penyeimbang angina yang masuk kedalam karburator.

Menurut Sri Suryana, total yang dikeluarkan untuk melakukan eksperimen tersebut sekitar Rp2 juta. Namun setelah menemukan settingan yang pas, pria tersebut mengklaim dapat membuat kendaraan serupa dengan biaya lebih murah sekitar Rp1 juta.

Sri Suryana juga menambahkan bahwa, dengan menggunakan gas elpiji ukuran 3 kilogram pada motor nya yang bermesin 100 cc, dia mampu menempuh jarak sekitar 200 hingga 250 kilometer. Sementara jika menggunakan premium, hanya mempu menempuh jarak sekitar 160 kilometer.

Hingga kini sudah banyak warga yang memesan untuk dibuatkan hal serupa pada sepeda motornya. Namun Suryana belum berencana untuk membuat secara masal, karena terbentur waktu dan belum mematenkan temuan gas converternya.

Namun apakah aman? Suryana menjamin produk buatannya, aman dan tidak mudah meledak, karena pembakaran terjadi diruang bakar mesin. Untuk sementara Sri Suryana hanya memasang temuannya pada kendaraan 4 tak. Anda tertarik?

(uky)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini