Share

Pakai Mesin Baru Bikin MegaPro Lebih Irit Bensin

Prasetyo Adhi, Okezone · Senin 09 Agustus 2010 15:10 WIB
https: img.okezone.com content 2010 08 09 53 361107 qzrbnDaPZM.jpg (foto: prasetyo/okezone.com)

SENTUL- Honda New MegaPro telah resmi meluncur, namun bila diperhatikan lebih seksama, ada teknologi baru yang disematkan pada jeroan motor sport anyar ini.

Honda menamakannya XRP (X-Tra Responsive Performance). Teknologi tersebut dicangkokkan ke dalam mesin 150 cc 4-tak SOHC 5-speed milik MegaPro. Lantas apa pengaruhnya?

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

PT Astra Honda motor (AHM) mengkalaim dengan adanya mesin baru tersebut menjadikan MegaPro lebih irit dibanding generasi sebelumnya. "Dari uji yang kita lakukan, konsumsi bahan bakarnya  1:42,3 km, sementara yang generasi lalu 1:32,3 km," tutur Senior Manager Tech Service Division AHM Handy Hariko, ketika ditemui disela peluncuran New MegaPro di Sentul City, Jawa Barat, Senin (9/8/2010).

Ia menyebutkan mesin baru pada New MegaPro telah menggunakan sejumlah perubahan yang cukup radikal dibanding generasi sebelumnya.

Misalnya saja piston berbahan dasar ringan serta bertekstur yang menyebabkan bagian ini bisa lebih banyak dilumasi sehingga membantu saat terjadi gesekan, roller rocker arm dan crankshaft bearing, serta ada pula crankcase emmision control system yang membuat konsumsi bahan bakar lebih efisien.

Tak lupa ada pula throttle position sensor dengan CDI yang dilengkapi 12 ignition mapping yang dapat diatur secara elektronik agar respon mesin terhadap putaran throttle lebih tepat.

"CDI 12 Mapping ini juga berfungsi mengatur asupan bahan bakar sesuai karakteristik pengemudinya ketika motor dijalankan, jadi pembakaran bisa lebih sempurna dan konsumsi bahan bakar lebih efisien," tambah Handy.

Penggunaan teknologi-teknologi tersebutn ucapnya, akan sangat terasa pada kondisi stop and go seperti dikemacetan lalu lintas kota besar seperti Jakarta. "Karena konsepnya motor ini kan untuk mobilitas harian," tukas dia.

(uky)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini