AUSTRIA- Belakangan ini mesin-mesin berkapasitas silinder kecil namun memiliki output tenaga yang besar sepertinya makin dipilih oleh para produsen automotif dunia.
Tak ketinggalan pula Volkswagen (VW). Produsen Jerman tersebut memilih ajang International Vienna Motor Symposium ke 31 untuk memperkenalkan mesin terbaru 1.2 liter tiga silinder TDI.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Presentasi mesin terbaru VW itu bahkan dilakukan dihadapan para engineering yang tengah membahas dapur pacu yang mampu menghasilkan emisi CO2 yang rendah serta tingkat pemakaian bahan bakar yang sedikit tapi tetap cukup bertenaga.
Head of Future Technologies in Group Communications VW Group, Professor Dr. Wolfgang Steiger, yakin mesin dengan pembakaran konvensional masih akan tetap dipertahankan di masa depan meski perkembangan terbaru lebih mengarah pada teknologi hybrid dan listrik.
"Setiap pihak kini mulai menanggapi tentang perubahan yang terjadi akibat dampak krisis ekonomi dan perubahan iklim. Dan hampir semuanya berakhir dengan fokus pada mesin listrik," tutur Steiger seperti dikutip dari Autoevolution, Selasa (4/5/2010).
Tetapi dia yakin untuk menempuh perjalanan yang jauh, sarana transportai akan tetap bergantung pada mesin pembakaran konvensional namun dengan sistem yang makin efisien.
Karena itulah VW menciptakan meisn TDI 1.2 liter tiga silinder baru yang diklaim mampu mengurangi emisi dan konsumsi bahan bakar guna melengkapi mobil ramah lingkungan mereka, VW Polo BlueMotion.
Walau cuma berkapasitas silinder kecil, tetapi dapur pacu tersebut mampu mengembangkan tenaga hingga 75 hp dengan torsi 180 Nm di 2.000 rpm. VW juga mencatat akselerasi 0-100 km/jam dari mesin ini cuma butuh 12 detik. Catatan waktu yang cukup gesit untuk ukuran mesin ber-cc kecil.
Sistem start/stop engine juga membuat konsumsi bahan bakar dari mesin ini hanya 3,3 liter guna menempuh jarak sejauh 100 km. Adapun keluaran CO2-nya sebanyak 87 gr/km.
(uky)
