Share

Demo Century, Massa Tutup Jalan Malioboro

Satria Nugraha , Trijaya · Selasa 09 Maret 2010 12:02 WIB
https: img.okezone.com content 2010 03 09 340 310607 LmBWaNEB2n.jpg
A A A

YOGYAKARTA - Aksi unjukrasa lebih dari 50 massa dari Aliansi Masyarakat Untuk Keadilan (AMUK) di Jalan Malioboro hari ini berlangsung tegang.  

 

Ketegangan berlangsung karena massa melakukan aksi menutup Jalan Malioboro serta membakar ban. Akibatnya, arus lalu lintas di Jalan Malioboro sempat macet beberapa menit. Bahkan aparat kepolisian terpaksa mengalihkan arus lalu-lintas di Jalan Malioboro melewati Jalan Reksobayan (depan Mapoltabes) Yogya.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

 

Sebelumnya, massa juga melakukan aksi melempar tomat di depan istana gedung Agung terhadap gambar dan slogan SBY bersama Partai Demokrat sebelum maju sebagai pilpres lalu yang secara tegas berbunyi “Katakan Tidak Pada Korupsi”.

 

Tidak sampai disini, sempat terjadi ketegangan ketika beberapa polisi berusaha memadamkan ban yang dibakar oleh pengunjukrasa. Namun, niat polisi dihalang-halangi pengunjukrasa sehingga sempat menyebabkan ketegangan kedua belah pihak meski tidak berujung kepada bentrokan.

 

Dalam aksinya AMUK secara tegas menilai selain Sri Mulyani dan Boediono, Presiden SBY juga bertanggungjawab atas kesalahan bailout Bank Century sehingga ketiganya harus segera diadili.

 

“Turunkan dan adili SBY. Yakni Sri Mulyani, Boediono dan Yudhoyono sebagai penanggungjawab kebijakan bailout Century,” seru Kordinator Aksi Elias Idie, Selasa (9/3/2010).

 

Ia menambahkan, KPK juga harus segera meningkatkan status pelaku-pelaku yang terkait kasus Century ini sebagai tersangka. Di sisi lain AMUK juga melihat bahwa hasil proses politik atas kasus Century yang diwujudkan dalam kesimpulan Pansus tidak mempunyai kekuatan penekan sama sekali.

 

“Ini harus dituntaskan melalui proses hukum agar keadilan ditegakkan,” katanya.

 

Para pengunjukrasa juga sempat membawa beberapa spanduk dan poster yang antara lain bertuliskan “ Malu Saya Punya Presiden Koruptor”,” Berani Korupsi Harus Berani Mati” dan spanduk lainnya.

(teb)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini