JAKARTA - Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) membantah tudingan polisi bahwa perempuan hamil yang ikut berdemo Century saat paripurna DPR beberapa waktu lalu, dijadikan tameng untuk membendung hadangan aparat.
“Kami membantah keras (tudingan) itu. Ibu Dini yang sedang hamil lima bulan itu adalah aktivis perempuan yang aksi atas keinginan sendiri,” ujar Ronald, salah satu aktivis Bendera saat konferensi pers di bekas kantor PDI Jalan Diponegoro 58 Jakarta, Sabtu (6/3/2010).
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Turut hadir dalam jumpa pers tersebut beberapa aktivis perempuan dan aktivis buruh. Mereka membenarkan bahwa kehadiran Dini yang tengah hamil muda itu tidak ditujukan sebagai tameng, melainkan ingin bersama-sama menyuarakan aspirasi perempuan terkait kasus Bank Century.
“Mereka ikut bukan disuruh, bukan pula dibayar. Kenapa ditempatkan di posisi paling depan, karena mereka ingin berdiri paling depan,” imbuh Ronald.
Ronald menjelaskan, saat demo di depan DPR saat itu, justru perlakuan polisi yang dianggap tidak manusiawi terhadap Dini. Ibu hamil itu sempat ditarik paksa oleh polisi hingga janin dalam kandungannya terganggu.
“Sekarang Ibu Dini sedang berada di Klinik untuk memeriksakan janin dalam kandungannya. Para aktivis perempuan ini juga tidak menyesal telah melakukan aksi,” jelasnya.
(ded)