Share

Komodo, Layak Diadu dengan Merek Asing

Prasetyo Adhi, Okezone · Rabu 22 Juli 2009 17:49 WIB
https: img.okezone.com content 2009 07 22 52 241129 3nnHPVbm9U.jpg (foto: Prasetyo/okezone).

JAKARTA - Menjajal mobil double cabin sudah pernah kami lakukan. Lalu bagaimana rasanya sebuah kendaraan off road hasil produksi anak bangsa? Kami pun mendapat kesempatan itu.

PT Fin Tetra Indonesia sebagai produsen Komodo mempersilakan kami menjajal mobil asal Cimahi, Jawa Barat tersebut.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Kesan pertama adalah keraguan yang muncul dalam benak kami. Bagaiman tidak, selama ini kami hanya mencoba mobil-mobil produksi pabrikan asing.

Untuk masuk kedalam kabin mobil off road ini baik pengemudi maupun penumpang harus melewati besi melintang yang gunanya sebagai pelindung samping. jangan coba cari dimana pintunya, sebab Komodo tidak menggunakan pintu.

Ketika posisi duduk sudah didapakan senyaman mungkin, maka kunci kontak diputar ke kanan, dan tombol stater kami tekan. Dalam sekejap, raungan mesin 2 tak 180 cc langsung menyalak di bagian belakang jok.

Tak sabar ingin mencoba kemampuannya, maka tua perseneling kami geser ke posisi satu, sebagai catatan, ada empat gear position pada Komodo, yakni R, 1, 2, dan 3.

Ketika pedal kopling dilepas dan gas mulai diinjak, Komodo pun bergerak lincah diseputaran parkir gedung Departemen Perindustrian, Jakarta. Sayang memang tes yang kami adakan kali ini hanya di medan aspal, padahal sejatinya Komodo ditujukan sebgai kendaraan off road.

Namun lepas dari itu semua, kesempatan ini kami gunakan untuk menguji handling ketika diajak menikung dan kemampuan kecepatan Komodo. Dan teryata Komodo bisa berlari cukup cepat dan tak ada gejala limbung ketika diajang bermanuver. Pihak produsen mengklaim, Komodo sanggup diajak berlari hingga 60 km/jam. Bukan sesuatu yang buruk tentunya, mengingat di Medan off road kecepatan bukan jadi yang utama.

Penasaran dengan kemampuan suspensi Komodo, kami pun mencoba melewati trotoar yang ada di beberapa sudut parkiran. Tentunya dengan kondisi dua ban di satu sisi berada di atas trotoar, dan dua ban sisi lainnya berada diaspal.

Hasilnya? suspensi independent double wishbone dengan per keong pada Komodo mampu membuat mobil ini tetap nyaman dikendarai. Bahkan kami tidak merasakan guncangan yang berarti saat kedua ban di satu sisinya naik ke permukaan trotoar dan turun kembali.

Dengan berbagai kelebihan ini, tak salah asanya jika Komodo dijadikan kendaraan alternatif yang lebih efisien untuk daerah perkebunan, pertambangan dan perhutanan, dibanding mobil double cabin.

Salut, Komodo membuktikan, Indonesia mampu membuat kendaraan yang bisa  bersaing dengan merek asing.

(uky)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini